- Arumi Bachsin memastikan keluarganya aman pasca pembakaran Gedung Grahadi.
- Gedung Grahadi yang merupakan cagar budaya rusak dibakar massa.
- Arumi mengajak masyarakat menjaga kedamaian dan aset peninggalan sejarah.
Suara.com - Artis sekaligus istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Arumi Bachsin, memastikan kondisi keluarga dalam keadaan baik setelah Gedung Negara Grahadi Surabaya dibakar oleh massa tak dikenal pada Sabtu, 30 Agustus 2025 malam.
Gedung Grahadi sendiri merupakan kantor resmi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan rumah dinas Wakil Gubernur Emil Dardak.
Insiden terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, tak lama setelah Gubernur Khofifah menemui para demonstran yang berkumpul di depan gedung.
Melalui unggahan Instagram, Arumi Bachsin menegaskan keselamatan keluarganya.
"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum. Teman-teman, keluarga, kerabat, dan semua masyarakat khususnya Jawa Timur tercinta," tulis Arumi Bachsin dikutip Selasa, 2 September 2025.
"Terima kasih untuk doa, atensi, dan beberapa pesan yang sudah masuk. Alhamdulillah, kami sekeluarga saat ini dalam keadaan yang baik-baik saja," sambungnya.
Arumi juga mengajak masyarakat menjaga lingkungan agar tetap kondusif dan harmonis.
"Mari kita jaga bersama keluarga terdekat dan lingkungan sekitar agar tetap dalam kondisi yang kondusif," tulisnya lagi.
Dalam unggahan tersebut, Arumi membagikan potret kondisi Gedung Grahadi pasca-insiden. Tampak puing-puing kayu berserakan, sementara sebagian bangunan hangus terbakar.
Baca Juga: Wagub Emil Dardak Ungkap 4 Poin Aturan Sound Horeg di Jatim, Apa Sanksinya?
Salah satu ruangan yang terdampak adalah press room, di mana sejumlah komputer milik wartawan dibawa dan dihancurkan oleh sekelompok orang.
Arumi pun mengingatkan pentingnya menjaga cagar budaya dan warisan sejarah.
"Bersama kita jaga aset peninggalan sejarah dan cagar budaya yang tak ternilai. Karena meski bangunan bisa diperbaiki, namun sejarah dan cerita tak tergantikan oleh apapun," terang Arumi.
Gedung Grahadi sendiri merupakan bangunan bersejarah peninggalan era kolonial Belanda yang dibangun pada akhir abad ke-18.
Terletak di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, gedung ini tidak hanya berfungsi sebagai kantor dan rumah dinas gubernur, tetapi juga menjadi ikon cagar budaya dengan nilai sejarah tinggi bagi masyarakat Jawa Timur.
Arumi menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan kondusifitas di provinsi tersebut pasca-insiden.