- Habib Jafar bertemu pengemudi ojol untuk berduka dan berdiskusi.
- Pertemuan Wapres Gibran dengan perwakilan ojol menuai kontroversi publik.
- Keaslian perwakilan ojol yang bertemu Gibran dipertanyakan banyak pihak.
Suara.com - Husein Ja'far Al Hadar atau yang akrab disapa Habib Jafar membagikan momen pertemuannya dengan para pengemudi ojek online (ojol).
Dalam beberapa hari terakhir, ojol terus menjadi perbincangan hangat menyusul tewasnya pengemudi bernama Affa Kurniawan pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Affan, yang masih berusia 21 tahun, meninggal secara tragis setelah dilindas mobil rantis Brimob di tengah kerusuhan yang terjadi selama aksi demo DPR.
Dalam unggahannya, Habib Jafar tampak memeluk salah satu pengemudi ojol yang diundangnya untuk bertemu dan berdiskusi.
"Semalam. Duduk bersama, merenung, bercerita, menangis, dan berpelukan," tulisnya seperti dikutip pada Selasa, 2 September 2025.
Habib Jafar lantas mengajak masyarakat agar terus melakukan apa yang mereka sebagai bentuk perjuangan.
"Pokoknya mari terus melakukan apa yang bisa dan kompeten untuk kita lakukan sebagai sumbangsih untuk perjuangan ini," ungkapnya.
"Ingat, lakukan apa yang kita punya keahliannya, sehingga kita tahu apa kita lakukan, tanpa bisa diprovokasi. Berbagi kerja, saling jaga," lanjutnya.
Habib Jafar yakin bahwa Allah akan membantu mereka. Bersama kesulitan, pasti akan ada kemudahan.
Baca Juga: Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
Unggahan tersebut sontak menui beragam komentar, beberapa menyoroti penampilan para pengemudi ojol yang dianggap natural apa adanya.
Banyak komentar yang membandingkan dua momen serupa, di mana sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga mengundang sejumlah perwakilan ojol ke istananya.
Pertemuan tersebut memicu kontroversi dan sorotan publik mengenai identitas para perwakilan ojol yang hadir.
Penampilan perwakilan ojol dianggap terlalu rapi, bahkan ada yang terlihat mengenakan sepatu mahal seharga jutaan rupiah.
Hal ini memicu spekulasi di media sosial bahwa mereka adalah "ojol jadi-jadian" atau intel yang menyamar.
"Ini baru asli!" komentar musisi Iga Massardi.
"Emang beda yaa ojol asli sama ojol-ojolan," tambah influencer Gitasav.
"Ini ojol bayaran yang kayak mas wapres bukan bib?" tulis warganet menyentil Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Pertemuan antara Gibran dan perwakilan berlangsung pada Minggu, 31 Agustus 2025, di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Gibran menerima dan berdialog dengan perwakilan pengemudi ojol, yang videonya kemudian diunggah oleh akun resmi Sekretariat Wakil Presiden di Instagram.
Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan masukan dari para pengemudi ojol.
Salah satu poin utama yang dibahas adalah insiden yang menyebabkan meninggalnya Affan Kurniawan.
Salah satu perwakilan ojol, Mohamad Rahman Tohir (Cang Rahman), menyatakan Gibran berjanji akan mengawal proses hukum terkait insiden tersebut.
Perwakilan ojol juga menyampaikan keluhan mengenai menurunnya jumlah penumpang dan rasa was-was saat bekerja akibat situasi yang memanas.
Selain itu, dibahas pula usulan agar pengemudi ojol bisa mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan.
Baik Gojek maupun Maxim Indonesia mengonfirmasi bahwa perwakilan yang hadir adalah mitra aktif mereka.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono.
Igun menyatakan tidak mengenal perwakilan ojol yang bertemu Gibran dan menegaskan bahwa mereka tidak mewakili asosiasi mana pun.
Dia bahkan menuding pertemuan tersebut merupakan rekayasa atau "settingan" untuk mencari simpati.
Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) juga menyatakan orang-orang yang menemui Gibran bukan anggota mereka.
Di sisi lain, pihak Maxim menyatakan bahwa kehadiran para pengemudi diundang atas inisiatif dan kesepakatan dari mitra pengemudi itu sendiri.
Mereka juga menyebut selalu berupaya menyelesaikan isu dengan cara damai.
Kontributor : Chusnul Chotimah