Suara.com - Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) mendesak Sekretariat Wakil Presiden atau Setwapres untuk memberikan penjelasan terkait identitas dan kapasitas sejumlah orang yang mengaku pengemudi ojek online (ojol) saat bertemu dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan komunitas ojol.
Ketua Umum GARDA, Igun Wicaksono, mengatakan pentingnya konfirmasi rinci dari Setwapres mengenai sosok-sosok tersebut dan tujuan pertemuan mereka dengan putra Presiden Joko Widodo itu.
"Yang dibutuhkan adalah konfirmasi atau klarifikasi dari Sekretariat Wakil Presiden. Siapa mereka? Dalam kapasitas apa mereka bertemu? Apakah sekadar ngobrol santai secara pribadi dengan Wapres, atau menyampaikan aspirasi?" kata Igun kepada Suara.com, Selasa (2/8/2025).
Igun menambahkan, pihaknya sama sekali tidak pernah mengirim perwakilan dalam pertemuan tersebut. Ia juga menyebut tidak ada laporan dari asosiasi ojol lain yang dilibatkan dalam agenda itu.
"Sejauh ini enggak ada. Malah, ojek online di seluruh Indonesia mempertanyakan siapa mereka. Siapa orang-orang ini yang mengaku menggunakan atribut ojek online," ujarnya.
Bahkan, asosiasi ojol resmi di seluruh Indonesia pun tidak mengenal sosok yang menghadap Gibran tersebut.
"Betul. Tidak ada yang mengenal," tegasnya.
Menurut Igun, jika pertemuan itu bertujuan untuk menyampaikan aspirasi, seharusnya dilakukan melalui asosiasi resmi yang memiliki keterwakilan, bukan oleh individu perorangan yang tiba-tiba mengatasnamakan jutaan pengemudi ojol.
"Ya, sebagian besar begitu. Bukan asal comot dari pinggir jalan. Aspirasi itu harus ada keterwakilan," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob: Kompolnas Ajak Masyarakat Serahkan Rekaman Bukti ke Polisi
Terkait keraguan publik mengenai penampilan orang-orang tersebut, Igun memilih untuk tidak menilai dari sisi fisik. Ia hanya menekankan bahwa kapasitas dan legalitas mereka sebagai perwakilan ojol tidak jelas.
"Yang pasti, orang-orang yang menggunakan atribut ojol ini tidak terkonfirmasi siapa mereka," ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa atribut ojol mudah dibeli di pasaran, sehingga siapapun bisa memakainya tanpa benar-benar menjadi pengemudi atau perwakilan resmi.
"Ya, siapapun bisa membeli atribut ojol. Tapi apakah dia benar ojol atau bukan, atau apakah mereka lembaga atau bukan, itu tidak bisa diketahui," pungkasnya.