- Deddy Corbuzier sempat dikritik karena dinilai pasif menyikapi isu-isu rakyat sejak menjabat sebagai Stafsus Menhan.
- Ia mulai angkat suara secara perlahan, menunjukkan dukungan terhadap tuntutan rakyat seperti RUU Perampasan Aset dan aksi demonstrasi yang tertib.
- Sikap hati-hatinya memicu reaksi beragam dari publik yaKni ada yang mengapresiasi langkahnya, namun tak sedikit pula yang mencibir keterlambatannya.
Suara.com - Sikap Deddy Corbuzier sempat dipertanyakan karena dinilai diam saat rakyat menuntut pemerintah untuk transparansi hingga minta keadilan dan kesejahteraan yang merata.
Banyak yang menduga kediaman Deddy ini karena dirinya bagian dari pemerintahan sekarang.
Seperti diketahui, dia adalah Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan yang baru dilantik awal tahun ini. Ini membuatnya tak bisa selantang dulu untuk menyuarakan suara rakyat.
Namun setelah beberapa kejadian saat demo terjadi, seperti tragedi driver ojek online meninggal dunia karena terlindas mobil rantis brimob, Deddy mulai muncul.
Awalnya hanya mengucapkan duka meski tak terang-terangan lantang menyuarakan keresahan netizen terhadap negeri ini.
Kemudian perlahan, Deddy menyinggung tentang pengesahan RUU Perampasan Aset yang menjadi tuntutan rakyat.
"Kasih tipis-tipis dulu. Yang belum RUU Perampasan Aset," tulisnya dalam postingan Instagram pribadinya dilansir Rabu, 3 September 2025.
Dia pun langsung memberikan pesan itu untuk atasan-atasannya.
"Izin bapak-bapak di atas," tulisnya seolah sangat hati-hati.
Baca Juga: Kalina Oktarani Jualan Es Teler di Pinggir Jalan, Antrean Pembeli Mengular
Baru kemudian, dia berani mengundang seorang aktivis dan pegiat isu-isu sosial politik, Abigail Limuria.
Abigail Limuria ini sangat vokal dalam menyarakan keresahan rakyat. Lewat media sosialnya dia terus mengawal demo yang terjadi akhir-akhir ini.
Deddy pun mendukung gerakan yang diinisiasi Abigail bersama influencer lainnya hingga dapat merumuskan "17 + 8" sebagai tuntutan kepada pemerintah.
Pemilik Close The Door ini juga kembali memberikan pesan pada para pejabat di atasnya untuk bisa mendengarkan tuntutan rakyat.
Apalagi dia menilai jika masyaraka dan mahasiswa sudah berusaha menyampaikan aspirasinya secara baik. Mereka juga sudah pintar dan mengurangi aksi provokator di dalam demo.
"Bapak-bapak di atas saya, masyarakat dan mahasiswa Indonesia beberapa hari ini sudah saling mencegah adanya provokator dll. Demo sudah terukur, sudah saling menjaga NKRI," tulisnya.