Dianggap Terlalu Banyak, Andovi da Lopez: 17 Tuntutan Rakyat Bukan Buat DPR Saja

Jum'at, 05 September 2025 | 12:09 WIB
Dianggap Terlalu Banyak, Andovi da Lopez: 17 Tuntutan Rakyat Bukan Buat DPR Saja
Andovi Da Lopez. [Suara.com/Hyoga Dewa Murti]
Baca 10 detik
  • Andovi da Lopez menolak anggapan bahwa 17 tuntutan rakyat terlalu banyak, menyebutnya omong kosong.
  • Ia menegaskan tuntutan sudah jelas pembagian institusinya dan mendesak pemerintah untuk menindaklanjuti.
  • Andovi mengingatkan masyarakat untuk tidak terpecah belah oleh politik adu domba dan tetap bersatu.

Suara.com - Andovi da Lopez dengan tegas menepis anggapan bahwa tuntutan rakyat yang diajukan kepada pemerintah terlalu banyak.

Hal itu disampaikannya saat berorasi di tengah kerumunan peserta aksi Kamisan di depan Istana Negara, Kamis, 4 September 2025

Pria yang akrab disapa Dovi itu menyebut alasan tersebut hanyalah omong kosong untuk mengabaikan aspirasi publik.

Ia bahkan tak segan menggunakan istilah yang sangat lugas untuk menggambarkannya.

"Kalau mereka bilang ini tuntutannya kebanyakan, 17, it's bullshit!" seru Andovi, yang disambut riuh tepuk tangan massa.

Menurutnya, 17 tuntutan jangka pendek yang diajukan sudah sangat terperinci dan jelas pembagian tugasnya untuk setiap institusi negara.

"17 tuntutan ini yang jangka pendek, itu udah dibagi 2 atau 3 per institusi," jelas Andovi.

Lebih dari itu, sang konten kreator juga memberikan peringatan penting kepada seluruh elemen masyarakat yang ikut dalam aksi.

Ia meminta semua pihak untuk mewaspadai upaya pecah belah atau politik adu domba yang mungkin dimainkan oleh elite.

Baca Juga: Selain 17+8, Ferry Irwandi Sampaikan 3 Tuntutan Lain ke Pemerintah

"Gue minta banget, kita hentikan segala konflik horizontal antara kita semua," pinta Andovi 

Lelaki kelahiran 6 Januari 1994 ini sadar betul bahwa dalam setiap gerakan besar, selalu ada perbedaan ideologi.

"Gue tahu, di sebuah perjuangan ada yang benar-benar kiri, ada yang benar-benar kanan, ada yang benar-benar tengah. It's a tale as old as time, divide et impera," kata Andovi.

Karena itu, ia menutup orasi dengan sebuah ajakan kuat untuk tetap bersatu dan tidak terprovokasi.

"Jangan membiarkan mereka divide and conquer kita," tegasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?