- Pemerintah harus transparan untuk mencegah praktik korupsi dan permainan anggaran.
- Sistem yang gagal memuaskan rakyat harus segera diubah dan direformasi.
- Pemimpin harus memiliki empati terhadap kondisi dan penderitaan rakyat jelata.
Suara.com - Aksi yang digelar massa bersama sejumlah konten kreator di depan Gerbang Pancasila, Gedung DPR bukan hanya soal 17+8 tuntutan rakyat.
Ferry Irwandi menyimpan tiga pesan yang juga hendak disampaikan kepada pemerintah melalui aksi tersebut. Tiga tuntutan tersebut adalah transparansi, reformasi, dan empati.
Menurut Ferry Irwandi, transparansi adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Dengan sistem yang terbuka, ia yakin praktik-praktik koruptif seperti permainan anggaran akan lebih sulit terjadi.
"Transparansi, penting banget. Ketika suatu hal sangat transparan, orang udah mulai takut-takut tuh mainin aliran dana belok kiri kanan, orang mulai takut," ujar Ferry Irwandi ditemui pada Kamis, 4 September 2025.
Poin kedua adalah reformasi. Ferry Irwandi menilai sistem yang berjalan selama ini telah terbukti gagal memuaskan rakyat, sehingga perubahan menjadi sebuah keniscayaan.
"Yang kedua, reformasi sih. Kita harus berubah. Sistemnya selama ini kayak gini, menghasilkan ini. Nggak pernah ada yang puas, sesuatu hal harus berubah," lanjutnya.
![Masyarakat sipil yang tergabung dalam Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah memegang poster usai menyerahkan dokumen 17+8 tuntutan rakyat kepada perwakilan DPR di Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/04/23414-sejumlah-influencer-berikan-tuntutan-178-ke-dpr-jerome-polin-andovi-da-lopez-ferry-irwandi.jpg)
Namun, yang paling menyentuh adalah tuntutan ketiga, yakni empati.
Ferry Irwandi merasakan adanya jurang pemisah yang dalam antara para elite penguasa dengan kondisi rakyat jelata di bawah.
Ia menyoroti ketidakselarasan antara kebijakan yang dikeluarkan dengan penderitaan yang dirasakan masyarakat.
Baca Juga: Terima Massa yang Sampaikan 17+8 Tuntutan Rakyat, Andre Rosiade Sebut DPR Upayakan Semua Terpenuhi
"Sepertinya ada disconnect antara yang di atas sana sama rakyat yang di bawah. Rakyat lagi tidak merasa baik, kok di atas tidak mencerminkan hal itu? Kok kayaknya malah tunjangan naik dan lain-lain," sentil mantan PNS ini.
Bagi Ferry Irwandi, koneksi dan empati antara pemimpin dan rakyatnya adalah kunci kemajuan bangsa. Tanpa itu, Indonesia hanya akan berjalan mundur.
"Kita justru mau rakyat sama pemimpinnya tuh connect gitu. Ketika semua hal connect, ini bangsa bakal lebih maju," kata sang YouTuber
"Tapi ketika nggak ada yang nyambung, nggak maju, bakal mundur," pungkasnya.