Penampilannya yang karismatik dan aksi laga yang meyakinkan menjadi tulang punggung film ini.
Natalie Martinez memerankan Casey "Case", navigator Frankenstein yang memiliki masa lalu kelam dan dipaksa untuk bekerja sama dengan Ames.
Peran Case tidak hanya sebagai "eye candy" atau pemanis, melainkan juga sebagai karakter penting yang membantu Ames memahami seluk-beluk balapan dan konspirasi di baliknya.
Hubungan dinamis antara Ames dan Case menambah lapisan emosional di tengah kekacauan aksi.
Tyrese Gibson tampil sebagai Machine Gun Joe Mason, saingan utama Frankenstein yang sosiopat dan bertekad menggunakan Death Race sebagai sarana untuk melarikan diri dari penjara.
Gibson berhasil memerankan karakter yang mengancam namun juga memiliki daya tarik tersendiri, menciptakan rivalitas yang intens di lintasan balap.
Paul W.S. Anderson, yang juga menulis skenario, berhasil menciptakan dunia distopia yang kredibel dan arena balap yang mematikan.
Mobil-mobil yang dimodifikasi dengan baja, senapan mesin besar, dan napalm menjadi bintang tersendiri dalam film ini.
Setiap balapan adalah tontonan yang brutal, di mana strategi, keberanian, dan keberuntungan menentukan siapa yang akan bertahan.
Baca Juga: Deep Blue Sea: Hiu Cerdas Pemburu Ilmuwan, Tayang Malam Ini di Trans TV
Meskipun beberapa kritikus menganggap plotnya dapat diprediksi, Death Race tidak pernah menyembunyikan ambisinya sebagai film aksi murni.
Secara keseluruhan, Death Race adalah sebuah film aksi yang tidak meminta maaf atas kekerasan dan ledakannya.
Dengan Jason Statham yang berada di puncaknya, didukung oleh Natalie Martinez dan Tyrese Gibson, serta arahan Paul W.S. Anderson yang piawai dalam menciptakan tontonan visual, film ini tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari hiburan aksi tanpa henti.
Ini adalah tontonan yang merayakan kehancuran mobil, tembakan senapan mesin, dan balapan hidup atau mati yang akan membuat Anda terpaku di kursi.