- Menteri Keuangan Purbaya atasi stres dengan menonton drama China pendek.
- Purbaya juga hobi membaca, terutama sumber berita dan buku internasional.
- Kebiasaannya dinilai netizen lucu dan mirip bapak-bapak pada umumnya.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa jauh sebelum menjadi menteri pernah ngobrol santai dengan Putri Tanjung di sebuah podcast.
Dalam satu sesi, dia menjawab pertanyaan soal hobi dan kebiasaan dirinya selama di rumah.
Salah satu yang dipertanyakan Putri Tanjung adalah kebiasaan apa yang dilakukan Purbaya saat sedang stress banyak pikiran.
“Pak kalau lagi stres healing-nya bapak biasanya ngapain? atau bapak enggak pernah stres?” tanya Putri Tanjung dalam podcast yang tayang di channel YouTube CXO Media pada 20 Agustus 2025.
Tak disangka jawaban pria kelahiran 7 Juli 1964 ini bikin Putri Tanjung ngakak.
"Kalau stress, saya nonton Drama China yang pendek-pendek itu. Bagi saya itu menghibur," ucapnya sambil tertawa.
Dia mengaku tidak suka nonton film yang durasinya lama makanya memilih drama china yang pendek-pendek itu.
Menurutnya, pria 61 tahun ini sampai dimarahin istri karena keseringan nonton drama pendek tersebut.
"Tahunya itu pelarian kita, ketika istri bilang 'kamu nonton China terus'," bebernya ngakak.
Baca Juga: Apa Itu Himbara? Kenali Daftar Bank yang Dapat Dana Rp200 T dari Menkeu Purbaya
Mengetahui kebiasaan Menkeu Purba tenyata suka nonton drama cina pendek, netizen juga ngakak.
Mereka tak menyangka kalau sang menteri yang dulunya Ketua Dean Komisioner LPS ini sama seperti bapak-bapak pada umumnya.
"Semua bapak-bapak sama aja," komentar netizen.
"Wkwkwk kayanya semua laki-laki sama," komentar netizen lain.
"Jadi Bro makan di emperan karena inspirasi dracin "seorang menteri menyamar sebagai OB"," timpal lainnya mengingat Purbaya sering posting foto makan di pinggir jalan.
Meski punya kebiasaan 'aneh' nonton Drama China pendek, namun dia juga punya hobi khas orang pintar yakni membaca.
"Kalau di rumah, kegiatan santai favorit bapak apa? Selain nonton drama pendek tadi," Putri Tanjung kepo.
"Baca kadang-kadang," jawabnya.
Bukan hanya baca buku, dia lebih suka baca koran internasional daripada mendengarkan pemberitaan di media lokal dan nasional.
"Baca berita internasional, baca buku, daripada saya dengar komentar ekonom di sini yang kadang-kadang usut, saya baca aja sumbernya di sana, seperti apa sih omongannya, biasanya lebih jernih," paparnya.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah