Suara.com - Momen Aisar Khaled diusir saat berniat membantu warga Bali yang terdampak bencana banjir masih ramai menjadi pembahasan di media sosial.
Meski dicemooh, Aisar Khaled meyakini bahwa masih banyak orang yang memahami niat baiknya kala itu.
Terbukti pada Minggu, 21 September 2025, Aisar Khaled menunjukkan penghargaan yang diterimanya dengan penuh rasa bangga.
"Rencana Tuhan itu hebat, cuman seorang insan luar negeri ingin membantu masyarakat Indonesia," tulis Aisar Khaled.
Dalam unggahannya melalui Instagram, Aisar Khaled menunjukkan piagam penghargaan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.
Aisar Khaled diterangkan sebagai Influencer Internasional Peduli Lingkungan di Provinsi Bali.
"Walau ribuan orang berkata buruk, masih jutaan manusia menghargaiku," tutup Aisar Khaled dalam caption unggahannya.
Anggota DPD RI yang memberikan penghargaan kepada Aisar Khaled ialah Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III.
Di sisi lain, Ni Luh Djelantik yang juga anggota DPD RI daerah pemilihan Bali sama seperti Arya Wedakarna punya pendapat berbeda.
Baca Juga: Aisar Khalid Ungkap Detik-Detik Diusir Suporter Timnas Indonesia di SUGBK: Pergi Kau, Pergi Kau
Pada Minggu, 21 September 2025, Ni Luh Djelantik membagikan konten dari akun @dipoberakfast yang menjelaskan alasan Aisar Khaled diusir.

Ni Luh Djelantik di caption unggahannya lantas meminta Aisar Khaled menghapus konten yang menunjukkan momen ia diusir oleh warga Bali.
"Hapus kontenmu @aisar_khaledd yang kamu buat dengan judul Adab lebih tinggi daripada ilmu," tegas Ni Luh Djelantik.
Menurut Ni Luh Djelantik, Aisar Khaled yang berilmu dan punya adab seharusnya berbuat baik tanpa syarat.
"Bukannya malah seolah membiarkan Bali dicaci-maki," sambung Ni Luh Djelantik.
Dalam kesempatan tersebut, Ni Luh Djelantik tak lupa berterima kasih atas sumbangan Aisar Khaled kepada warga Bali.
Ni Luh Djelantik secara tidak langsung menekankan bahwa anak muda, komunitas, dan masyarakat Bali pun melakukan hal yang sama seperti Aisar Khaled, bahkan lebih, tanpa dibuat konten.
Dampaknya, kini warga Bali banyak dihujat, terutama oleh rakyat Malaysia negara asal Aisar Khaled, karena konten diusir tersebut.
"Kamu memang tidak bisa mengontrol apa yang ditulis oleh orang-orang yang mencaci-maki kami tapi kamu bisa mengontrol caramu menyikapi dan merespon atas situasi yang kamu alami," tutup Ni Luh Djelantik.
Tulisan Ni Luh Djelantik menuai banyak dukungan dari masyarakat Indonesia termasuk dari kalangan artis.
"Ke Bali cuma mau manfaatin jadikan konten," komentar Luna Maya.
"Makasi mbok berada di pihak kita, kita tetap bersyukur dan berterima kasih karena dia dateng dan membantu, tapi jangan memframing kalau orang bali itu gak punya sopan santun," sahut Antonio Blanco Jr.
"Senator udah ngamuk nih," balas Bertrand Antolin.
Kontributor : Neressa Prahastiwi