Bloodshot: Ketika Vin Diesel Bangkit dari Kematian dan Jadi Robot, Malam Ini di Trans TV

Suara.com - Film aksi laga futuristik akan tersaji dalam judul Bloodshot di Trans TV pada Senin (22/9/2025) malam ini pukul 21.00 WIB di Trans TV.

Film besutan sutradara David S. F. Wilson ini dibintangi Vin Diesel dan dirilis pada 2020. Berikut kami sajikan sinospsinya, sebelum Anda menyaksikan filmnya malam ini.

Bloodshot berusaha menghadirkan babak baru dalam genre pahlawan super dengan sentuhan teknologi canggih.

Kisah Bloodshot  berpusat pada Ray Garrison (Vin Diesel), seorang marinir tangguh yang tewas terbunuh bersama istrinya, Gina (Talulah Riley), dalam sebuah serangan brutal.

Namun, kematian bukanlah akhir bagi Ray. Ia dibangkitkan oleh Rising Spirit Technologies, sebuah perusahaan canggih yang dipimpin oleh Dr. Emil Harting (Guy Pearce).

Perbesar

Melalui teknologi nanoteknologi revolusioner, tubuh Ray diisi dengan jutaan mikro-robot yang memberinya kekuatan super, kemampuan penyembuhan diri yang instan, dan kekuatan fisik yang luar biasa.

Ia menjadi Bloodshot, sebuah mesin pembunuh bioteknologi yang tak terhentikan.

Awalnya, Ray dilatih bersama prajurit super lainnya di fasilitas Rising Spirit, tanpa ingatan akan kehidupan masa lalunya.

Namun, fragmen-fragmen memori mulai muncul, menampilkan bayangan pembunuh istrinya, Martin Axe (Toby Kebbell).

Baca Juga: Malam Ini di Trans TV: Aksi Paul Walker Terakhir dalam Film Brick Mansions

Didorong oleh amarah dan keinginan untuk membalas dendam, Bloodshot melarikan diri dari fasilitas tersebut untuk memburu Axe.

Namun, dalam perjalanannya, ia mulai menyadari bahwa ada konspirasi yang jauh lebih besar di balik kebangkitannya dan ingatan yang ia yakini sebagai kebenaran.

Perbesar

Ia menemukan bahwa Dr. Harting telah berulang kali memanipulasi ingatannya, menanamkan skenario pembunuhan yang berbeda untuk memotivasi Bloodshot memburu target-target tertentu yang diinginkan oleh Rising Spirit.

Di tengah kebingungannya, Bloodshot menemukan sekutu dalam diri KT (Eiza González), seorang prajurit augmentasi lain yang juga merupakan bagian dari program Dr. Harting. KT, dengan tangan prostetiknya, menjadi "sekutu wanita yang kokoh" yang membantu Bloodshot memahami realitas manipulasi yang ia alami.

Selain itu, ada juga Dalton (Sam Heughan), seorang rival yang juga ditingkatkan secara siber, serta Wilfred Wigans (Lamorne Morris), seorang ahli komputer yang menyediakan sentuhan komedi dan bantuan teknis.

Meskipun Bloodshot dipuji karena penampilan Vin Diesel yang karismatik dan beberapa sekuens aksi yang menarik, seperti adegan pertarungan yang melibatkan truk tepung dan suar merah, film ini secara umum menerima ulasan yang beragam hingga negatif dari kritikus internasional.

Beberapa ulasan menyebutnya sebagai film aksi balas dendam biasa-biasa saja yang banyak meminjam elemen dari film-film pendahulunya seperti RoboCop, The Matrix, dan Captain America tanpa sepenuhnya memahami kedalaman yang membuat film-film tersebut hebat.

Kritikus dari The Guardian mencatat bahwa meskipun Diesel membawa kekuatan murni, film ini seringkali terjebak dalam klise dan dialog pseudo-teknologi yang hambar.

Karakter-karakter pendukung seringkali dianggap dangkal atau kurang berkembang, dengan beberapa kritikus merasa bahwa penonton tidak terlalu peduli dengan nasib mereka.

Meskipun demikian, beberapa penonton yang mencari tontonan aksi tanpa beban menemukan Bloodshot sebagai tontonan yang menyenangkan dengan visual efek yang mengesankan dan adegan aksi yang intens, meskipun mungkin mudah dilupakan dalam beberapa hari.

Secara keseluruhan, Bloodshot adalah upaya ambisius untuk meluncurkan waralaba baru dari Valiant Comics, dengan Vin Diesel sebagai daya tarik utamanya.

Film ini menyajikan eksplorasi tema identitas, manipulasi, dan dampak teknologi pada kemanusiaan, meskipun penyampaiannya mungkin tidak selalu mencapai kedalaman yang diharapkan.

Bagi penggemar aksi dan Vin Diesel, Bloodshot mungkin menawarkan hiburan yang cukup, namun sebagai adaptasi komik atau film fiksi ilmiah yang mendalam, ia masih memiliki ruang untuk berkembang.

Film ini tersedia di berbagai platform digital, memungkinkan penonton untuk menyaksikan sendiri perjalanan Ray Garrison dalam menemukan kebenaran di balik keberadaannya.