- Anak digigit monyet di bali, orang tua kaget dengan respons klinik!
- Minta pengobatan setelah digigit monyet, turis Australia ini syok lihat tagihan klinik.
- Seorang anak Turis Australia jadi korban gigitan monyet Ubud di Bali.
Suara.com - Niat hati mencari kehangatan sinar mentari di Pulau Dewata, sebuah keluarga asal Sydney, Australia, justru harus pulang dengan membawa kenangan pahit dan tagihan medis yang fantastis.
Liburan kejutan yang seharusnya penuh tawa berubah menjadi mimpi buruk setelah putri mereka yang berusia 12 tahun digigit seekor monyet di Monkey Forest Ubud, Bali.
Kisah ini dibagikan oleh Flavia McDonald, yang terbang ke Bali bersama suami dan putrinya, Lorena.
Semuanya berawal dari ide manis Lorena yang ingin memberikan kejutan liburan dadakan untuk sang ayah pada perayaan Hari Ayah, sebagai pelarian dari cuaca Sydney yang terus diguyur hujan.
Namun, setibanya di Bali, cuaca ternyata tak seramah yang diharapkan. Menginap di Seminyak, mereka melihat ramalan cuaca yang lebih cerah di Ubud.
Tanpa pikir panjang, mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan singkat ke sana, dengan Monkey Forest sebagai destinasi utama.

Keluarga McDonald mengaku telah mengikuti semua aturan demi keamanan.
Mereka tidak membawa tas terbuka, kacamata, atau topi yang bisa memancing perhatian para monyet.
Selama 40 menit, semua berjalan lancar hingga mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah amfiteater.
Baca Juga: Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
Momen santai itu berubah menjadi kepanikan dalam sekejap. "Tiba-tiba seekor monyet melompat ke bahu suami saya, lalu dalam hitungan detik pindah ke bahu putri saya, Lorena," kenang Flavia kepada news.com.au.
Lorena membeku ketakutan. Monyet itu mulai menarik-narik baju dan merogoh sakunya. Saat Flavia mencoba mengusirnya dengan hati-hati, monyet itu menjadi agresif.
"Ketika saya berusaha mengusirnya, si monyet menancapkan giginya di leher Lorena," katanya.

Di tengah keramaian pengunjung, tak ada satu pun staf yang berada di dekat mereka untuk membantu. Flavia segera membawa putrinya yang syok ke pos pertolongan pertama.
Namun, di sana ia justru mendapat respons yang meremehkan. Staf menyebut monyet-monyet itu bersih dan menyarankan luka gigitan cukup dicuci dengan air dan sabun, menepis kekhawatiran Flavia akan rabies.
Tak mau mengambil risiko, Flavia bergegas membawa Lorena ke sebuah klinik medis terdekat. Di sanalah mimpi buruk kedua dimulai.
Lorena harus menerima serangkaian suntikan anti-rabies di sekitar luka gigitan, lengan, dan kaki, serta obat untuk infeksi virus Herpes B yang harus diminum selama dua minggu.
Pukulan telak datang saat kasir menyerahkan tagihan. "Saya terkejut lagi ketika menerima tagihan medis sebesar 69 juta Rupiah," ungkapnya.
Meskipun memiliki asuransi perjalanan, mereka terpaksa membayar biaya tersebut dari kantong pribadi karena proses klaim membutuhkan waktu.
Pengalaman ini menjadi pelajaran pahit bagi keluarga McDonald, mengubah liburan impian mereka menjadi sebuah trauma yang mahal harganya.