- JakJazz 2025 kembali digelar setelah lama vakum, mengusung semangat lintas generasi.
- Barry Likumahuwa dan Tommy Maulana pimpin festival dengan konsep kolaborasi dan kehangatan.
- Festival ini hadir sebagai ikon budaya Jakarta, digelar 20 Desember 2025 di Senayan Park.
Suara.com - Festival musik jazz legendaris Indonesia, Jakarta International Jazz Festival (JakJazz), dipastikan kembali menghentak pada tahun 2025.
Setelah lama vakum, ikon budaya yang lahir pada 1988 ini siap kembali menjadi ruang pertemuan bagi para musisi, penikmat musik, dan kreativitas lintas generasi.
Kembalinya JakJazz digagas dengan semangat baru, 'Respecting the Legacy, Empowering the Youth', yang tidak hanya merayakan perjalanan panjangnya, tetapi juga membuka ruang bagi generasi baru.
Di balik kemudi JakJazz 2025, berdiri Barry Likumahuwa, putra dari mendiang musisi jazz senior Benny Likumahuwa, yang didapuk sebagai Music Director.
Barry menekankan pentingnya kolaborasi sebagai napas baru festival ini, yang akan menyajikan pertunjukan unik, personal, dan tak terlupakan bagi para penonton.
![Suasana sesi bincang santai penyelenggara JakJazz 2025 bersama awak media di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 24 September 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/24/78049-suasana-sesi-bincang-santai-penyelenggara-jakjazz-2025-bersama-awak-media.jpg)
"JakJazz kali ini akan mempertemukan musisi senior dengan talenta baru, menciptakan dialog lintas generasi. Dengan kolaborasi lintas genre, JakJazz akan tetap relevan bagi generasi hari ini dan esok," ungkap Barry Likumahuwa dalam sesi bincang santai dengan awak media di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 24 September 2025.
Semangat regenerasi juga tecermin dari Festival Director JakJazz 2025, yang kini dipegang oleh Tommy Maulana, putra dari sang inisiator JakJazz, Ireng Maulana.
Tommy menegaskan bahwa JakJazz memiliki 'jiwa' yang dibangun dari kebersamaan, keterbukaan, dan spontanitas yang membuatnya terasa hangat dan manusiawi sejak awal.
"JakJazz itu punya 'jiwa', karena dari awal memang dibangun bukan sekadar event, tapi ada rasa kebersamaan, keterbukaan, dan spontanitas. Kita bisa melihat musisi legendaris dan musisi muda tampil dalam satu panggung, kadang bahkan berjam session tanpa rencana. Itu yang membuat atmosfernya intim, hangat, dan sangat manusiawi," ujar Tommy Maulana.
Baca Juga: Bimbim Slank Sentil Tren Musik AI: Gampang Ketahuan, Nggak Kayak Manusia
Sementara itu, Chairman JakJazz 2025, Sari W. Pramono, menjelaskan bahwa kembalinya JakJazz adalah momentum untuk menegaskan kembali posisinya sebagai ikon budaya Jakarta.
"JakJazz kembali bukan hanya untuk bernostalgia, tapi untuk meneguhkan kembali posisinya sebagai ikon budaya Jakarta. Comeback ini adalah momentum untuk menghormati legacy sekaligus membuka ruang bagi generasi muda," jelas Sari.
Menjelang perhelatan utamanya, publik akan disuguhi berbagai program dan rangkaian acara pendahuluan untuk menjaga semangat JakJazz tetap hidup dan relevan.
Rangkaian tersebut meliputi JakJazz Lab, JakJazz City Beats, JakJazz Collabs, JakJazz Stream, hingga JakJazz Parade & Appreciation Night.
"Setiap langkah kecil ini, adalah milestone menuju 2026, di mana kami ingin menghadirkan kembali JakJazz dalam skala yang lebih segar dan relevan," tambah Sari.
Bertempat di Senayan Park (Spark), Jakarta Pusat, JakJazz 2025 akan digelar pada 20 Desember 2025.