Separuh Aktivis Gagal Lanjutkan Misi ke Gaza Usai Tertahan di Italia, Termasuk Wanda Hamidah

Kamis, 25 September 2025 | 15:41 WIB
Separuh Aktivis Gagal Lanjutkan Misi ke Gaza Usai Tertahan di Italia, Termasuk Wanda Hamidah
Wanda Hamidah (Instagram/@wandahamidahbsa)
Baca 10 detik
  • Wanda Hamidah gagal berlayar ke Gaza karena kapal yang ditumpanginya dan dua lainnya tidak bisa berangkat dari Portopalo, Sisilia.
  • Sekitar setengah dari aktivis kemanusiaan tereliminasi dari misi, termasuk seorang ulama yang sempat menangis haru karena tak bisa melanjutkan perjalanan.
  • Para aktivis yang batal berangkat kini mengurus visa sementara untuk kembali ke negara masing-masing melalui Tunisia.

Suara.com - Aktivis kemanusiaan Wanda Hamidah membagikan kabar terkini mengenai perjalanannya menuju Gaza, Palestina.

Ia bersama ratusan aktivis lainnya kini sedang berada di Portopalo, Sisilia, Italia.

Kabar tersebut dibagikan perempuan 47 tahun melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis, 25 September 2025.

Dalam unggahan tersebut, Wanda mengungkapkan adanya kendala yang menyebabkan sebagian dari rombongan tidak dapat melanjutkan perjalanan.

Situasi ini disebutnya mirip dengan kejadian yang pernah mereka alami di Sidi Bou Said, Tunisia.

Wanda menceritakan bahwa tiga kapal, termasuk yang akan ditumpanginya, batal berangkat.

"Di Portopalo, Sicily, kembali terjadi seperti Sidi Bou Said. Tiga kapal tidak bisa berangkat, termasuk kapal saya," kisahnya.

Hal ini menyebabkan separuh dari total aktivis kemanusiaan terpaksa harus tereliminasi dari misi kemanusiaan tersebut.

"Lagi-lagi, setengah dari 100-an aktivis kemanusiaan harus tereliminasi," lanjut Wanda Hamidah.

Baca Juga: Ngaku Dipandang Dunia, Abu Janda Sesumbar Bisa Antar Wanda Hamidah Tembus Blokade di Gaza

Wanda juga membagikan momen mengharukan saat seorang rekan seperjalanannya tidak kuasa menahan tangis.

"Haji Ridho, lelaki tua berpeci merah yang kita saksikan, bersujud di Sidi Bou Said. Menangis tersedu-sedu karena tidak bisa ikut ke dalam kapal. Ulama yang mengingatkan kami untuk selalu beribadah di dalam kapal, tidak lagi dapat melanjutkan perjalanan," paparnya.

Sebagian dari mereka yang perjalanannya terhenti kini sedang mengurus visa sementara.

Hal itu dilakukan agar mereka dapat kembali ke negara masing-masing, melalui Tunisia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI