Suara.com - Tren artis Indonesia dalam menggugat cerai belakangan ini menyorot perhatian publik karena sebagian memilih menuntut nafkah dalam jumlah sangat kecil.
Sikap mereka justru dianggap sebagai bentuk sindiran atau permalukan terhadap mantan suami.
Kasus Tasya Farasya menjadi salah satu yang ramai dibicarakan setelah dia hanya menuntut nafkah sebesar Rp100 dari suaminya, Ahmad Assegaf, dalam gugatan cerainya.
Nilai yang tidak masuk akal untuk kebutuhan hidup tersebut dijelaskan kuasa hukumnya sebagai bentuk simbolis.
Alasannya karena Tasya merasa tidak pernah dinafkahi secara layak selama tujuh tahun pernikahan.
Selain itu, permintaan Rp100 juga diajukan sebagai penegasan bahwa tanggung jawab seorang ayah tetap ada untuk anak-anaknya meski rumah tangga telah berakhir.
Publik menilai langkah Tasya sebagai sindiran halus yang mempermalukan Ahmad Assegaf.
Fenomena serupa juga muncul dari Kimberly Ryder yang hanya menuntut nafkah Rp5.000 dari Edward Akbar saat menggugat cerai.
Baca Juga: Kontras Hidup Tasya Farasya, Hotel Rp 75 Juta per Malam dan Tuntut Nafkah Rp100 Perak
Kimberly menyebut permintaan itu semata untuk melengkapi prosedur hukum perceraian agar tidak mempersulit proses.
Rincian nafkahnya yakni mut’ah, iddah, madhiyah, kiswah, dan maskan masing-masing senilai Rp1.000.
Publik menilai langkah Kimberly adalah cara elegan untuk melepas rumah tangganya tanpa kesan mengejar harta, sekaligus menyindir bahwa nominal itu tidak berarti apa-apa bagi kebutuhannya.
Kasus berbeda ditunjukkan oleh Ria Ricis yang tidak menuntut nafkah untuk dirinya sendiri, melainkan hanya bagi anaknya.
Pengadilan memutuskan Teuku Ryan wajib memberikan nafkah anak sebesar Rp10 juta per bulan setelah resmi bercerai pada Mei 2024.
Di luar putusan tersebut, publik sempat dikejutkan dengan pengakuan Ria Ricis yang ternyata pernah mentransfer Rp500 juta kepada Teuku Ryan melalui kakaknya, Dr. Shindy Putri.
Ria Ricis mengaku memberikan uang itu karena Teuku Ryan sempat murung dan merasa tidak punya uang, sehingga dia membantu demi menjaga suasana rumah tangga.
Menariknya, Teuku Ryan tidak mengetahui bahwa uang tersebut berasal dari Ricis dan mengira bahwa itu adalah hasil kerja sama brand dengan pihak keluarga.
Publik menilai langkah Ricis sebagai bentuk kesabaran, tetapi di sisi lain memperlihatkan ironi bahwa di tengah proses cerai justru dirinya yang masih menopang ekonomi sang suami.
Tak kalah menyita perhatian, kasus Dilan Janiyar juga memicu sorotan karena dia harus menyerahkan harta gono-gini kepada mantan suaminya meski merasa diselingkuhi.
Awalnya sang suami menuntut Rp3 miliar, tetapi setelah negosiasi disepakati angka Rp800 juta ditambah sebidang tanah di Palembang.
Kesepakatan itu disertai syarat bahwa mantan suami Dilan tidak lagi memposting atau mengambil keuntungan dari perceraian mereka di media sosial.
Publik menilai kasus Dilan berbeda dari artis lain karena justru doa yang harus membayar.
Fenomena tuntutan nafkah yang tidak wajar ini akhirnya dianggap sebagai cara baru para artis dalam menyindir atau mempermalukan mantan pasangan setelah perceraian.
Kontributor : Chusnul Chotimah