- Film Elektra yang dibintangi Jennifer Garner akan tayang Senin (29/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV.
- Elektra merupakan spin-off dari film Daredavil yang dirilis pada 2003.
- Elektra berusahauntuk menggali lebih dalam kisah assassin mematikan yang sebelumnya dicintai namun gugur di layar lebar.
Ketika ia mulai mengembangkan ikatan dengan Mark dan Abby, misinya menjadi semakin rumit, memaksanya untuk berhadapan dengan The Hand, organisasi kuno yang ingin menguasai Abby karena kemampuannya yang luar biasa, yang dikenal sebagai "Treasure".
Film ini memperkenalkan sejumlah karakter pendukung yang menarik dari mitologi Marvel, termasuk karakter-karakter dengan kemampuan unik seperti Tattoo (Will Yun Lee), yang dapat menghidupkan tato tubuhnya, dan Kinkou (Edson T. Ribeiro), yang kebal terhadap rasa sakit.
Namun, kurangnya pengembangan karakter yang mendalam untuk para antagonis ini sering kali membuat mereka terasa seperti rintangan sekali pakai daripada ancaman yang berarti, sebuah kritik yang sering dilontarkan oleh para kritikus saat itu.
Estetika dan Arahan Film
Disutradarai oleh Rob Bowman, Elektra memiliki estetika visual yang gelap dan atmosferis, mencoba meniru nuansa suram dari komik aslinya.
Adegan aksi dirancang dengan baik, menampilkan koreografi bela diri yang energik dan efek khusus yang, untuk masanya, cukup solid.
Namun, film ini terkadang kesulitan dalam menemukan keseimbangan antara aksi bergaya dan pengembangan karakter yang substansial, sebuah tantangan umum dalam film-film pahlawan super di era tersebut.
Meskipun Elektra mungkin tidak mencapai kesuksesan kritis atau komersial yang diharapkan, film ini tetap menjadi bagian yang menarik dari sejarah film pahlawan super.
Ia adalah salah satu upaya awal untuk memberikan karakter wanita utama sebuah film solo dalam genre yang didominasi pria.
Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Left-Handed Girl Wajib Banget Kamu Tonton!
Bagi penggemar Marvel dan mereka yang tertarik dengan evolusi film pahlawan super, Elektra menawarkan wawasan tentang bagaimana Hollywood mencoba (dan terkadang gagal) untuk beradaptasi dengan materi sumber komik yang kompleks.
Pada akhirnya, Elektra adalah film yang ambisius tetapi cacat.
Ini adalah upaya yang layak untuk memberikan pahlawan super wanita di garis depan, tetapi ia dibebani oleh narasi yang kurang kohesif dan pengembangan karakter yang dangkal.
Namun, penampilan Jennifer Garner yang penuh dedikasi dan beberapa momen aksi yang memukau masih menjadikannya tontonan yang menarik bagi penggemar genre.
Film ini mungkin tidak mendapatkan tempat di antara film-film pahlawan super terbaik, tetapi ia tetap merupakan bagian penting dari warisan sinematik Marvel, menunjukkan tantangan dan potensi dalam membawa karakter komik ke layar lebar.