-
Kapal kemanusiaan 'Global Sumud Flotilla' diadang oleh Israel
-
Mahkamah Internasional atau ICJ mengatakan bahwa Israel telah melakukan genosida
- Wanda Hamidah minta masyarakat Indonesia desak pemerintah kawal misi 'Global Sumud Flotilla'
Suara.com - Aktris dan aktivis Wanda Hamidah tidak tinggal diam atas insiden pengadangan kapal kemanusiaan 'Global Sumud Flotilla' oleh Israel.
Melalui sebuah rekaman video di Instagram pada Jumat, 3 Oktober 2025, ia menyerukan ajakan aksi nyata untuk masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk membantu mengawal misi kemanusiaan itu.
Perempuan 48 tahun mendasari argumennya pada putusan Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) terkait tindakan Israel.
"Mahkamah Internasional atau ICJ mengatakan bahwa Israel telah melakukan genosida," kata Wanda.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa misi pengiriman bantuan kemanusiaan seharusnya tidak boleh dihalangi oleh pihak manapun.
Hal ini sejalan dengan mandat Mahkamah Internasional yang melindungi akses kemanusiaan.
"Mahkamah Internasional atau ICJ telah mengatakan, tidak ada yang boleh menghalangi misi kemanusiaan untuk memberikan bantuan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina," jelas Wanda.
Bantuan itu dinilai sangat vital, mengingat kondisi mengenaskan yang terus dialami oleh rakyat Palestina.
Ia melukiskan penderitaan rakyat Palestina dengan gambaran yang memilukan.
Baca Juga: Kapal Aktivis Pengangkut Bantuan Diadang Pasukan Israel, Wanda Hamidah: Ini Tindakan Ilegal
"Rakyat Palestina sampai hari ini dibunuh dengan kejam dan membabi buta, dilaparkan hingga meninggal dunia, dibom, dihancurkan sekolah-sekolah, rumah tinggal," tuturnya.
Atas dasar kemanusiaan dan hukum internasional, Wanda mendesak adanya tekanan dari Indonesia kepada Israel.
Ia secara spesifik meminta pemerintah Indonesia untuk turun tangan mengawal misi 'Global Sumud Flotilla'.
"Menghimbau rakyat Indonesia untuk melakukan penekanan terhadap pemerintah Indonesia, untuk mengawal misi Global Sumud Flotilla," serunya.
Pengawalan tersebut diharapkan datang dari tiga matra sekaligus, untuk memastikan keamanan para relawan dan kelancaran distribusi bantuan.
"Dari daratan, dari lautan, dan juga dari udara," tutup Wanda Hamidah.