-
Konser Robbie Williams di Istanbul dibatalkan otoritas setempat dengan alasan keamanan.
-
Pembatalan terjadi di tengah tekanan kelompok pro-Palestina yang menudingnya pro-Israel.
-
Robbie menyampaikan penyesalan, sementara publik melihat insiden ini sebagai benturan musik dan geopolitik.
Suara.com - Megabintang asal Inggris, Robbie Williams yang dijadwalkan menggelar konser di Turki pada 7 Oktober 2025, harus menelan pil pahit setelah penampipannya dibatalkan secara sepihak oleh otoritas setempat.
Di balik alasan resmi masalah keamanan, terungkap adanya tekanan masif dari kelompok pro-Palestina yang menuding sang musisi sebagai simpatisan Israel.
Pembatalan ini terjadi pada momen yang sangat sensitif. Tanggal 7 Oktober menandai peringatan dua tahun serangan Hamas yang memicu konflik berkepanjangan di Gaza.
Sensitivitas inilah yang tampaknya menyulut api protes terhadap Robbie Williams, yang rekam jejaknya dianggap tidak sejalan dengan sentimen publik di Turki.
Pihak promotor konser mengonfirmasi pembatalan tersebut melalui pengumuman resmi, menyatakan bahwa keputusan itu diambil sesuai dengan arahan dari kantor gubernur Istanbul.

Mereka memastikan proses pengembalian dana tiket akan segera dilakukan, meninggalkan ribuan penggemar dalam kekecewaan.
Sebuah sumber dari kantor gubernur, seperti dikutip AFP, hanya menyebut isu keamanan sebagai penyebab tanpa memberikan rincian lebih lanjut, membiarkan spekulasi berkembang liar.
Namun, akar masalahnya jauh lebih dalam dari sekadar keamanan. Sejumlah organisasi publik pendukung Palestina di Turki telah lama menyuarakan penolakan mereka.
Mereka melabeli Williams sebagai seorang Zionis dan menyoroti dua penampilannya di Israel pada tahun 2015 dan 2023, di mana ia tetap manggung meskipun ada seruan boikot global.
Baca Juga: Tak Gentar Melawan Israel, Chiki Fawzi dan Relawan Siapkan Misi Baru untuk Gaza dari Indonesia
Latar belakang istrinya, aktris Ayda Field, yang memiliki darah Turki dan Yahudi, juga turut menjadi sorotan.

Melalui akun Instagram-nya, Robbie Williams angkat bicara. Ia menyatakan penyesalan mendalam karena tidak bisa menyapa para penggemarnya di Istanbul.
"Pemerintah kota telah membatalkan pertunjukan ini demi kepentingan keselamatan publik," tulisnya.
"Hal terakhir yang saya inginkan adalah membahayakan keselamatan penggemar saya keamanan mereka adalah yang utama," katanya menyambung.
Insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Turki. Pada September 2025, penyanyi Prancis Enrico Macias juga mengalami nasib serupa.
Konsernya di Istanbul dilarang setelah pandangan pro-Israelnya menuai protes keras.