- Film Gowok Kamasutra Jawa pertama kali tayang di bioskop pada 5 Juni 2025
- Netflix bakal menghadirkan film ini pada 9 Oktober 2025
- Film ini angkat tradisi Jawa yang kini dianggap tabu
Meskipun film ini mengambil latar waktu era 1950-an hingga 1960-an, tradisi gowok sendiri dipercaya memiliki akar sejarah yang jauh lebih tua, bahkan disebut telah ada sejak era 1400-an.
Hanung Bramantyo dikenal sebagai sutradara yang gemar mengangkat narasi sejarah dan budaya. Melalui film ini, ia mencoba merekonstruksi dan memperkenalkan kembali sebuah kearifan lokal yang mungkin telah hilang ditelan zaman kepada generasi modern.
2. Mendapat Pengakuan di Festival Film Internasional
Sebelum dinikmati oleh penonton domestik, Gowok: Kamasutra Jawa telah lebih dulu melanglang buana dan mendapat kehormatan untuk ditayangkan di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.
Terpilihnya sebuah film untuk diputar di festival sekelas IFFR merupakan sebuah bentuk pengakuan atas kualitas sinematik dan kekuatan cerita yang diusungnya, sekaligus menjadi bukti bahwa budaya Indonesia memiliki daya tarik universal.
3. Totalitas Transformasi Reza Rahadian
Aktor papan atas Reza Rahadian kembali menunjukkan kelasnya dengan memerankan karakter sentral pria bernama Denmas Kamanjaya.
Demi mendalami perannya, Reza mengubah total penampilannya agar sesuai dengan citra pria Jawa klasik di era 1960-an. Transformasi ini bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga gestur dan cara bicara, yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi para penggemar aktingnya.
4. Bertabur Bintang Lintas Generasi
Baca Juga: Bertabur Bintang, Netflix Siapkan Serial Baru Berjudul The Abandons
Kekuatan film ini tidak hanya terletak pada Reza Rahadian. Jajaran pemainnya diisi oleh nama-nama besar di industri perfilman Indonesia. Selain Reza, film ini juga dibintangi oleh Raihaanun, Lola Amaria, Djenar Maesa Ayu, serta aktor senior Slamet Rahardjo.
Kehadiran aktor dan aktris berbakat dari lintas generasi ini menjanjikan performa akting yang solid dan berbobot.