-
- Pandji tak mempermasalahkan komika yang jadi buzzer politik, meski berbeda pilihan.
- Ia menyesalkan masyarakat yang mudah menghakimi figur publik karena pandangan politik.
- Pandji pernah dicap negatif karena dukungannya pada Anies, dan tak ingin lakukan hal serupa ke orang lain.
Suara.com - Pandji Pragiwaksono angkat bicara soal fenomena komika yang menjadi pendengung atau buzzer politik.
Sebagai salah satu senior di dunia stand up comedy, ia mengaku tidak mempermasalahkan pilihan rekan-rekan seprofesinya tersebut.
"Nggak apa-apa," ungkap Pandji Pragiwaksono saat menjadi bintang tamu di acara 'Tahan Sabar' yang dipandu Tretan Muslim, dan tayang di YouTube pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Namun, ada satu hal yang sangat ia sayangkan dari polarisasi politik yang terjadi, terutama di kalangan para seniman.
Ayah dua anak ini menyatakan bahwa dirinya justru menyesali sikap sebagian masyarakat yang langsung menghakimi ketika seorang figur publik memiliki pilihan politik yang berbeda.
"Jadi hanya karena dukungannya berseberangan dengan kita, terus jadi kita marahin," keluh Pandji Pragiwaksono.
Ia mengaku pernah merasakan sendiri bagaimana dianggap sebagai 'penjahat' hanya karena pilihan politiknya.
Pengalaman tersebut terjadi saat Pandji secara terbuka mendukung Anies Baswedan pada kontestasi politik sebelumnya.
"Gue pernah ada di posisi dianggap penjahat waktu gue dukung Anies kan," ungkapnya.
Baca Juga: Ngeri, Pandji Pragiwaksono Ungkap Show-nya Ditonton Intel, Ketahuan Gara-gara Ini...
Menurut Pandji, perbedaan pandangan politik seharusnya tidak membuat seseorang dicap buruk.
Oleh karena itu, ia tidak ingin melakukan hal yang sama kepada rekan-rekan komika, yang kini memilih jalan sebagai buzzer untuk kubu politik yang berbeda dengannya.
"Gue tahu nggak enaknya ada di posisi itu," pungkas Pandji Pragiwaksono.