-
Ammar Zoni kembali ditangkap dalam kasus narkotika keempatnya karena diduga mengedarkan sabu dan tembakau sintetis di Rutan Salemba.
-
Ia dan komplotannya menggunakan aplikasi Zangi untuk berkomunikasi secara rahasia dan menghindari pelacakan aparat.
-
Kasus ini menunjukkan bagaimana teknologi privasi seperti Zangi dapat disalahgunakan untuk aktivitas kriminal terorganisir.
Suara.com - Kasus narkotika yang kembali menjerat aktor Ammar Zoni untuk keempat kalinya membuka babak baru tentang bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk kejahatan.
Dalam melancarkan aksinya mengedarkan sabu dan tembakau sintetis di dalam Rutan Salemba, Ammar Zoni dan komplotannya tidak menggunakan aplikasi pesan biasa.
Mereka memilih Zangi, sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk komunikasi privat dan sulit dilacak.
Pilihan ini menunjukkan adanya upaya terencana untuk menghindari endusan aparat penegak hukum.
Kombinasi fitur-fitur inilah yang membuat Zangi menjadi "surga" bagi mereka yang ingin berkomunikasi tanpa meninggalkan jejak digital.
![Penampilan Ammar Zoni saat dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat atas kasus penyalahgunaan narkoba, Kamis (28/3/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/28/92901-ammar-zoni.jpg)
Dalam kasus Ammar Zoni, penggunaan Zangi memungkinkan para tersangka untuk berkoordinasi dalam transaksi sabu dan tembakau sintetis di lingkungan Rutan Kelas I Jakarta Pusat.
Mereka dapat mengatur pengiriman barang haram dari luar rutan hingga proses distribusi di dalam sel tanpa khawatir percakapan mereka dipantau.
Plt Kasi Intel Kejari Jakarta Pusat, Agung Irawan, mengonfirmasi bahwa para tersangka menggunakan Zangi untuk berkomunikasi.
"Para tersangka dalam melakukan transaksi narkotika berkomunikasi menggunakan alat komunikasi berupa handphone dan aplikasi Zangi," ujarnya.
Baca Juga: Lingkaran Setan Tak Berujung, Sorotan Kasus Narkoba Ammar Zoni yang Ke-4 Kali
Dalam sindikat ini, Ammar Zoni berperan sebagai penampung narkotika dari luar rutan. Barang tersebut kemudian diserahkan kepada tersangka lain untuk diedarkan di dalam Rutan Salemba.
![Ammar Zoni usai diperiksa kesehatan di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (14/12/2023) [Suara.com/Tiara Rosana].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/14/15913-ammar-zoni.jpg)
Namun, gerak-gerik yang mencurigakan akhirnya membuat mereka digeledah oleh petugas rutan, yang kemudian menemukan barang bukti narkotika di kamar para tersangka.
Kasus ini menjadi cerminan bagaimana teknologi yang diciptakan untuk melindungi privasi individu dapat disalahgunakan untuk tujuan kriminal.
Bagi aparat penegak hukum, keberadaan aplikasi seperti Zangi menjadi tantangan baru dalam memberantas jaringan kejahatan yang semakin canggih.