"Jangan dinormalisasikan, ingat istidraj," komentar akun @ik***.
"Nafkah dari maksiat nanti jadi racun buat keluarga sendiri," sahut akun @ali***.
"Jangan sampai anakmu diejek oleh teman karena orangtuanya," balas akun @sharulshaf***.
Salah satu komentar warganet tampak dibalas Amoy Karamoy, yakni desakan agar ia menjadi pengusaha ketimbang nge-DJ.
"Kak ketika uangmu sudah banyak, jadilah pengusaha oke! Allah selalu mencintai hambanya yang mau berusaha dan lebih mendekatkan dirinya kepada Allah seburuk apapun hambanya," kata akun @umin***.
"Saya udah paham bu, coba ibu kasih saya uang bu, atau nggak biayain anak saya deh, sampai kuliah setinggi-tingginya," jawab DJ Amoy Karamoy.
Walau begitu, tak sedikit pula warganet memberikan dukungan untuk pemilik nama Fitri Amoy tersebut.
"Seburuk-buruknya orangtua dia tetap tidak mau anaknya buruk bahkan tetap mengusahakan anaknya lebih baik dari dia dalam hal kebaikan," bela akun @firman***.
Baca Juga: Kerja Bakti di Ponpes Disebut Nguli, Gus Miftah Murka: Mereka Gak Pernah Mondok
"Simple-nya menurutku, dia beragama untuk Tuhannya dan dia kerja untuk makannya," sahut akun @Mondo***.
"Agama tak perlu diceramahkan padaku, tunjukkan saja lewat caramu bersikap. Karena kebaikan lebih fasih dari pada seribu ayat yang kau ucapkan," timpal akun @vega***.
Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi