Infografis
-
Ayu Ting Ting menangis curhat lelahnya menjadi single parent menanti jodoh.
-
Habib Umar memuji perjuangannya sebagai tugas mulia dan amal jariyah.
-
Netizen justru mengungkit masa lalunya yang beberapa kali gagal menikah.
Suara.com - Pedangdut Ayu Ting Ting tak kuasa menahan air matanya saat menghadiri kajian ulama besar, Habib Umar bin Hafidz.
Di hadapan ribuan jemaah, Ayu Ting Ting yang biasanya tampil ceria, menunjukkan sisi rapuhnya ketika mencurahkan isi hati mengenai perjuangannya sebagai orang tua tunggal dan penantiannya akan jodoh.
Dengan suara bergetar, Ayu Ting Ting memperkenalkan dirinya dan langsung mengutarakan kegelisahan hatinya.
"Perkenalkan saya Ayu Rosmalina, saya ingin bertanya bib. Saya seorang ibu yang selama ini membesarkan anak saya seorang diri," ucap Ayu Ting Ting mengawali pertanyaannya dilansir dari akun TikTok @afrizalrizal776 pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Air matanya mulai menetes ketika ibu satu anak ini menggambarkan pergulatan batin yang dihadapinya.
Di satu sisi, ia merasa kuat menjalani perannya sebagai orangtua tunggal, tetapi juga ada rasa lelah dan kesepian yang menghampirinya.
"Kadang, saya merasa kuat. Tapi di sisi lain, saya merasakan sepi dan lelah menanti jodoh yang tepat," lanjut Ayu sambil terisak.
Karena itu, Ayu Ting Ting meminta nasihat dari Habib Umar untuknya tetap berbaik sangka pada taksir Allah SWT.
"Bagaimana cara saya menjaga kesabaran dan tetap berbaik sangka kepada Allah SWT, bahwa waktu dan takdirnya selalu jadi yang terbaik?" tanyanya kepada Habib Umar.
Baca Juga: Mengejutkan! Rachel Amanda Stand-Up dalam Film Suka Duka Tawa
Menanggapi curahan hati Ayu Ting Ting, Habib Umar bin Hafidz memberikan jawaban yang menenangkan dan mengangkat martabatnya sebagai seorang ibu.
Beliau menegaskan bahwa tugas yang diemban Ayu Ting Ting adalah sebuah kemuliaan di sisi Allah SWT.
"Sesungguhnya engkau dengan mendidik, menjalankan tugas di dalam mendidik anak ini, itu adalah sebuah pencapaian derajat yang tinggi di sisi Allah SWT," ujar Habib Umar.
Beliau menjelaskan bahwa mendidik anak adalah interaksi mulia yang akan membentuk seorang manusia pembawa kebaikan.
Pahala dari setiap kebaikan yang dilakukan oleh anak tersebut akan terus mengalir kepada sang ibu.
"Apabila demikian, apapun kebaikan yang dilakukan anak tersebut, itu pahalanya masuk juga di dalam rekening ibundanya. Bahkan, itu termasuk amal jariyah yang tidak terputus walaupun orangtuanya telah wafat," jelas Habib Umar.
