-
Iga Massardi pernah dibayar hanya Rp12.500 bahkan nasi goreng dingin saat awal merintis karier musik.
-
Ia bermain musik reguler di kafe-kafe Bekasi selama 2–3 tahun, membawakan lagu-lagu Top 40.
-
Pengalaman pahit itu dikenang Iga sebagai bagian dari perjuangannya sebelum sukses bersama Barasuara.
Suara.com - Perjalanan karier seorang musisi besar seringkali diwarnai kisah-kisah getir di masa lalu, tak terkecuali bagi Iga Massardi.
Vokalis grup band Barasuara tersebut baru-baru ini mengungkap pengalaman pahitnya saat merintis karier di dunia musik dari nol.
Jauh sebelum namanya tenar, Iga pernah merasakan dibayar dengan nominal yang sangat kecil untuk sekali manggung.
Pria bernama lengkap Iga Dada Yudhistira Massardi ini menceritakan bahwa honor pertamanya bahkan tak lebih dari uang untuk membeli sebungkus nasi.
Momen itu terjadi saat ia masih aktif bermain musik reguler dari kafe ke kafe di wilayah Bekasi, membawakan lagu-lagu Top 40.
Kala itu, Iga mengaku bayaran yang ia terima bersama rekan satu band-nya hanya sebesar Rp75 ribu, yang kemudian harus dibagi rata.
"Pokoknya satu band tuh berapa, Rp75 ribu apa berapa gitu. Lupa deh gue, pokoknya dapetnya dikit banget," kenang Iga Massardi dalam sesi bincang santai dengan Dicky Difie di kanal YouTube HAS Creative, Selasa, 21 Oktober 2025.
Setelah dibagi dengan seluruh personel, ia hanya mengantongi uang sebesar Rp12.500 dari hasil jerih payahnya di atas panggung.
Mirisnya lagi, bayaran tersebut tidak diterima langsung, melainkan akumulasi setelah empat kali manggung dalam sebulan.
Baca Juga: Jadi OST Film Sore: Istri dari Masa Depan, Terbuang Dalam Waktu Meledak di Spotify
Tak jarang, ia dan teman-temannya bahkan tidak menerima bayaran dalam bentuk uang, melainkan hanya sebungkus nasi goreng.
"Bahkan awal-awal malah dikasih nasi goreng doang," tuturnya.
Ia mengenang momen getir saat nasi goreng yang disediakan sudah dalam keadaan dingin karena mereka baru bisa menyantapnya setelah selesai tampil.
"Masalahnya nasi gorengnya tuh udah mateng disediain, kami masih main tuh. Jadi pas kelar-kelar main, udah dingin," lanjut Iga sambil tertawa.
Pengalaman manggung di kafe dengan bayaran seadanya itu ia jalani selama dua hingga tiga tahun sebagai bagian dari proses meniti karier.
"Pokoknya gue Top 40-an ada dua, tiga tahunan lah. Main di kafe, main di mana-mana," pungkas Iga.