Cerita Heroik Jusuf Hamka Selamatkan Uya Kuya dari Amukan Massa

Selasa, 04 November 2025 | 09:47 WIB
Cerita Heroik Jusuf Hamka Selamatkan Uya Kuya dari Amukan Massa
Jusuf Hamka saat ditemui di Kemensos RI di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024). [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Uya Kuya dan keluarganya nyaris diserang massa akibat hoaks tentang dirinya yang diduga merayakan kenaikan gaji DPR.

  • Dalam situasi genting itu, pengusaha Jusuf Hamka datang menjemput dan menyelamatkan mereka secara langsung.

  • Peristiwa tersebut menjadi pengalaman traumatis dan salah satu titik terendah dalam hidup Uya Kuya.

Suara.com - Uya Kuya menceritakan pengalaman traumatis saat dirinya dan keluarga nyaris menjadi sasaran amuk massa di apartemennya.

Dalam situasi genting tersebut, ia diselamatkan oleh pengusaha Jusuf Hamka, atau yang akrab disapa Babah Alun.

Peristiwa ini terjadi setelah narasi hoaks tentang dirinya ikut merayakan kenaikan gaji anggota DPR RI viral di media sosial.

Massa yang terprovokasi mulai mendatangi kediaman Uya, baik di rumah maupun di apartemennya.

Suasana menjadi sangat mencekam ketika massa mulai berteriak-teriak di bawah apartemennya.

"Orang-orang di bawah teriak-teriak, 'Uya Kuya, Uya Kuya'," kenangnya dalam kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Senin, 3 November 2025.

Khawatir dengan keselamatan keluarganya, Uya Kuya pun menghubungi Jusuf Hamka.

Tanpa pikir panjang, Babah Alun langsung datang untuk mengevakuasinya.

"Udah, lo ikut sama gue aja," cerita Uya, menirukan kata-kata Jusuf Hamka saat itu.

Baca Juga: Fakta Pilu Ditemukan Uya Kuya soal Pekerja Migran Indonesia di Malaysia, Mata Dicungkil Gunting

Untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan, Jusuf Hamka bahkan datang menjemput Uya dengan menyetir mobilnya sendiri tanpa sopir.

"Dia nyetir sendiri, nggak pakai sopir. Karena dia nggak mau juga orang-orang terdekatnya dia tahu gue ada di mana," jelasnya.

Berkat bantuan tersebut, Uya dan keluarganya berhasil dievakuasi ke tempat yang aman.

Momen itu menjadi salah satu titik terendah dalam hidupnya, di mana ia merasa tidak lagi memiliki tempat yang aman untuk berlindung.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI