-
Prosesi pemakaman Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono XIII, berlangsung khidmat dan menyedot perhatian publik.
-
Sosok Mbak Rara si pawang hujan hadir dan melakukan ritual pengendalian cuaca di tengah upacara.
-
Jenazah sang raja dimakamkan di Kompleks Makam Raja-raja Imogiri, Yogyakarta, bersama para leluhurnya.
Suara.com - Di tengah suasana duka dan khidmat yang menyelimuti prosesi pemakaman Raja Keraton Surakarta, Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi, muncul sebuah pemandangan yang sontak mencuri perhatian publik dan viral di media sosial.
Sosok familier, Rara Istiati Wulandari atau yang lebih dikenal sebagai Mbak Rara si pawang hujan, terlihat hadir dan menjalankan ritualnya.
Dalam sebuah video yang beredar luas, Mbak Rara tampak mengenakan busana tradisional Jawa, berdiri di tengah kerumunan pelayat dan abdi dalem.
Dengan tatapan fokus dan gestur khasnya, ia terlihat sedang menjalankan tugasnya untuk mengendalikan cuaca, memastikan kelancaran salah satu prosesi paling sakral dalam sejarah Keraton Surakarta modern.
Kehadirannya menjadi perbincangan, menunjukkan bagaimana tradisi leluhur masih memegang peranan penting dalam perhelatan agung kerajaan.
Momen ini menjadi bagian dari upacara pelepasan jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII, yang wafat dalam usia 77 tahun pada Minggu (2/11/2025).
Prosesi pemakaman besar-besaran sendiri dimulai pada Rabu (5/11/2025) pagi, menandai penghormatan terakhir bagi sang raja.
Prosesi dimulai dari dalam kompleks Keraton Surakarta, di mana peti jenazah berwarna putih yang diselimuti kain kebesaran diangkat dengan penuh hormat oleh para prajurit TNI dan Polri.
Jenazah kemudian ditempatkan di atas Kereta Ratu Pralaya, sebuah kereta kencana khusus yang ditarik oleh beberapa ekor kuda pilihan, untuk memulai arak-arakan menuju peristirahatan terakhir.
Baca Juga: Viral Selebgram Makassar Panik Mobilnya Digembok karena Parkir Sembarangan, Endingnya Bikin Adem
Antusiasme warga Solo terlihat jelas saat mereka tumpah ruah di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan kereta.
Mereka berbaris rapi di kedua sisi jalan, memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin mereka.
Sesuai rencana, jenazah terlebih dahulu dibawa menuju Loji Gandrung, Rumah Dinas Wali Kota Solo, sebagai bagian dari rute napak tilas sebelum melanjutkan perjalanan panjang.

Dari Loji Gandrung, jenazah kemudian dipindahkan ke mobil jenazah untuk diberangkatkan menuju Kompleks Makam Raja-raja di Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemilihan Imogiri sebagai lokasi pemakaman bukanlah tanpa alasan. Pajimatan Imogiri merupakan situs pemakaman bersejarah bagi para raja dan keluarga besar Dinasti Mataram Islam, cikal bakal Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Di sanalah, jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII akan dimakamkan di antara para leluhurnya, mengakhiri perjalanannya sebagai seorang raja yang dihormati.