Di Balik Kisah Malin Kundang, Joko Anwar Curiga Ada Kebenaran yang Disembunyikan

Minggu, 09 November 2025 | 21:00 WIB
Di Balik Kisah Malin Kundang, Joko Anwar Curiga Ada Kebenaran yang Disembunyikan
Sutradara Joko Anwar. [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Joko Anwar ingin mengeksplorasi kebenaran lain di balik cerita rakyat populer ini lewat film.

  • Ia menekankan narasi sering disederhanakan atau dikendalikan pihak berkuasa dari generasi ke generasi.

  • Sosok ibu bisa dimaknai sebagai simbol tradisi yang mengekang, bukan hanya ibu kandung.

Suara.com - Sutradara Joko Anwar kembali dengan proyek terbarunya yang mengangkat salah satu cerita rakyat paling ikonik di Indonesia, Malin Kundang.

Namun, ia tidak akan menyajikannya seperti yang selama ini kita kenal.

Melalui film berjudul Legenda Kelam Malin Kundang, Joko Anwar ingin menggali lebih dalam dan membongkar kemungkinan adanya kebenaran lain yang tersembunyi di balik dongeng tersebut.

Hal ini ia ungkapkan saat berbincang santai di podcast 'Di Atas 12', yang tayang di YouTube pada Sabtu, 8 November 2025.

Menurutnya, cerita rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi berpotensi mengalami perubahan dan penyederhanaan.

"Legenda Malin Kundang itu kan dari cerita rakyat. Cerita rakyat itu kan diceritakan dari mulut ke mulut. Biasanya, tentunya ketika di-pass on dari satu generasi ke generasi lain, kayak Malin Kundang ratusan tahun kan, pasti ada kebenaran yang dibuang gitu, untuk kepentingan tertentu," jelas Joko Anwar.

Ia meyakini bahwa setiap narasi, termasuk sejarah, sering kali ditulis dan dikendalikan oleh pihak yang berkuasa pada masanya.

"Sejarah ditulis oleh penguasa," tegas Joko Anwar.

Pandangan kritis inilah yang menjadi landasan baginya untuk mengeksplorasi sisi lain dari kisah Malin Kundang.

Baca Juga: Nova Eliza Masuk Ruang Khusus Demi Fasih Bahasa Minang Totok di Film Joko Anwar

"Karena memang saya membuat Legenda Kelam Malin Kundang untuk mencari tahu, di balik itu sebenarnya ada apa sih?" lanjutnya.

Sutradara film Perempuan Tanah Jahanam itu bahkan menawarkan sebuah interpretasi metaforis yang menarik.

Ia berspekulasi bahwa sosok 'ibu' dalam cerita tersebut bisa jadi bukan ibu kandung, melainkan simbol dari tradisi yang mengekang.

"Mungkin ibu itu mewakili satu tradisi yang harus lo tinggalkan, sehingga lo bisa break free dari tradisi yang membuat lo terkungkung dan lo bisa sukses," pungkas Joko Anwar.

Pendekatan unik ini tentu membuat film Legenda Kelam Malin Kundang menjadi salah satu karya yang patut dinantikan oleh para pencinta film Indonesia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI