Infografis
Suara.com - Jackie Chan telah menjadi ikon aksi global berkat gaya bertarung unik yang memadukan seni bela diri, komedi fisik, dan aksi berisiko tinggi.
Meski beberapa kali diterpa kabar hoaks meninggal dunia, aktor asal Hong Kong ini masih aktif berkarya hingga kini.
Lahir dengan nama Chan Kong-sang pada 7 April 1954, Jackie Chan telah membintangi lebih dari 150 film sejak era 1970-an.
Berikut tujuh film terbaik Jackie Chan yang menampilkan kehebatan, dedikasi, dan semangat pantang menyerahnya di layar lebar.
1. Police Story (1985)
Film ini dianggap sebagai puncak kejayaan Jackie Chan di perfilman Hong Kong era 1980-an.
Dia berperan sebagai Chan Ka Kui, detektif jujur yang dijebak atas tuduhan pembunuhan setelah melindungi saksi penting.
Adegan aksi di pusat perbelanjaan menjadi ikonik berkat stunt ekstrem yang seluruhnya dilakukan Chan tanpa pemeran pengganti.
"Setiap luka adalah bagian dari seni saya," ungkap Chan dalam sebuah wawancara lama tentang pengorbanannya di film ini.
Baca Juga: Sinopsis Film Janur Ireng, Teror Santet Paling Mematikan di Rumah Paman Sendiri
2. Drunken Master (1978)
Film ini memperkenalkan dunia pada gaya bertarung mabuk (Zui Quan) yang menjadi ciri khas Jackie Chan.
Dia memerankan Wong Fei Hung muda yang belajar dari master pengemis keras bernama Beggar So.
Kombinasi kung fu klasik dan komedi fisik menjadikan film ini tonggak penting dalam evolusi film bela diri Asia.
Keberhasilannya menjadikan Chan sebagai bintang baru dengan identitas berbeda dari Bruce Lee.
3. Project A (1983)
Dalam film ini, Jackie Chan berperan sebagai Dragon Ma, anggota Polisi Laut yang melawan bajak laut Hong Kong abad ke-20.
Project A menjadi legendaris karena aksi stunt berbahaya dari puncak menara jam tanpa bantuan efek komputer.
Kolaborasinya bersama Sammo Hung dan Yuen Biao menciptakan chemistry klasik yang masih dikenang penggemar hingga kini.
Film ini menunjukkan dedikasi Chan pada aksi nyata yang selalu memacu adrenalin penonton.
4. Rush Hour (1998)
Film ini menandai kesuksesan besar Jackie Chan di Hollywood dengan peran sebagai Inspektur Lee dari Hong Kong.
Bersama Chris Tucker, dia membentuk duo kocak dalam upaya menyelamatkan putri konsul Tiongkok di Los Angeles.
Rush Hour berhasil memadukan aksi bela diri timur dan humor khas Amerika yang universal.
Kesuksesan film ini membuka jalan bagi dua sekuel dan memperkuat status global Jackie Chan sebagai ikon lintas budaya.
5. Rumble in The Bronx (1995)
Rumble in The Bronx menjadi batu loncatan Jackie Chan menuju pasar film Amerika Utara.
Dia berperan sebagai Keong, seorang polisi Hong Kong yang terjebak dalam konflik geng motor di New York.
Film ini menonjolkan kreativitas Chan dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai bagian dari adegan pertarungan.
Meski diproduksi dengan anggaran terbatas, aksi spektakulernya membuat film ini sukses besar secara internasional.
6. Drunken Master II (1994)
Sekuel ini memperlihatkan Jackie Chan sebagai Wong Fei-hung dewasa yang berjuang menjaga kehormatan bangsanya.
Pertarungan klimaks di pabrik menjadi salah satu adegan aksi terbaik sepanjang kariernya.
Film ini memadukan komedi, patriotisme, dan koreografi seni bela diri yang luar biasa presisi.
Banyak kritikus menganggapnya sebagai film kung fu paling sempurna yang pernah dibuat oleh Chan.
7. Who Am I? (1998)
Dalam film ini, Jackie Chan tampil sebagai prajurit yang kehilangan ingatan dan berusaha mengungkap konspirasi besar.
Aksi spektakuler saat dia meluncur menuruni gedung pencakar langit Rotterdam menjadi salah satu stunt paling ikonik.
Film ini menunjukkan kemampuan Chan menggabungkan narasi misteri dengan aksi bela diri modern.
"Setiap film bagi saya adalah perjalanan menemukan batas baru," ujar Chan tentang motivasinya di balik adegan ekstrem tersebut.
Jackie Chan bukan sekadar bintang laga, tetapi simbol kerja keras, keberanian, dan dedikasi terhadap seni film.
Meski sering diterpa hoaks meninggal dunia, dia terus membuktikan dirinya sebagai legenda hidup yang tak tergantikan.
Dengan warisan film yang tak lekang oleh waktu, Jackie Chan akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi baru pencinta aksi sejati.
Kontributor : Chusnul Chotimah
