- Sutradara Joko Anwar menyatakan label "diangkat dari kisah nyata" tidak menjamin kesuksesan komersial film horor saat ini.
- Pernyataan ini diungkapkan Joko Anwar pada siniar kanal YouTube Risyad and Son tanggal 12 November 2025 di Indonesia.
- Menurutnya, adaptasi dari utas viral atau novel terlaris juga tidak memberikan kepastian film tersebut akan laris ditonton publik.
Suara.com - Banyak film, terutama genre horor, kerap menggunakan label "diangkat dari kisah nyata" atau "based on a true story" sebagai daya tarik utama pemasarannya.
Strategi ini seringkali berhasil memancing rasa penasaran penonton yang ingin menyaksikan kejadian nyata yang difilmkan.
Namun, sutradara kawakan Joko Anwar memiliki pandangan berbeda.
Ia dengan tegas menyatakan bahwa label tersebut bukanlah jaminan sebuah film akan sukses secara komersial.
Hal itu diungkapkannya dalam perbincangan santai di sebuah siniar dari kanal YouTube Risyad and Son, Rabu, 12 November 2025.
Menurut sutradara peraih dua Piala Citra itu, tidak ada formula pasti yang bisa menjamin sebuah film akan laris manis, termasuk sumber ceritanya.
"Tidak ada jaminan film diangkat dari sumber apa pun, pasti laku, itu nggak ada sih," tegas Joko Anwar.
Ia menambahkan bahwa hal ini juga berlaku untuk film yang diadaptasi dari sumber populer lainnya, seperti utas viral di media sosial atau novel terlaris.
"Dari thread viral, buku yang best-seller, itu nggak ada jaminan film itu akan laku," sambungnya.
Baca Juga: Jeon Jong Seo Dilirik Bintangi Film Okultisme Baru Garapan Sutradara Exhuma
Joko Anwar berpendapat bahwa penonton masa kini sudah lebih cerdas, dan tidak mudah terkecoh oleh trik pemasaran semata.
Label "kisah nyata" bahkan bisa menjadi bumerang karena dianggap sebagai gimik.
"Apalagi jaman sekarang orang udah pinter-pinter kan. 'Based on true story, halah, marketing tuh'," pungkasnya.