Karena hal tersebut, ada banyak penonton yang mengira film tersebut mengambil konsep time loop.
Apalagi angka di kaos Anna selalu berubah menjadi lebih besar di setiap adegan berulang.
Di pertengahan film, diketahui bahwa bencana banjir yang terjadi merupakan eksperimen yang dilakukan untuk mengembangkan emosi Jain yang ternyata adalah anak AI.
Anna adalah sosok yang bertanggung jawab untuk mengembangkan emosi Jain.
Dengan melakukan tiga tes yang sama, yaitu menyelamatkan anak yang terjebak di lift, menolong ibu hamil, dan takut berpisah dari satu sama lain.
Diketahui pula bahwa ternyata Anna yang muncul setelah kecelakaan meteor bukanlah manusia, melainkan sebuah simulasi sistem.
Dia ada untuk melatih kecerdasan buatan (AI), yang dalam hal ini adalah Jain.
Setiap kali Anna mati atau gagal menyelesaikan misi, pikiran dan ingatannya akan di-reset. Itulah yang disebut dengan iterasi AI.
Iterasi merupakan istilah teknis dalam pemrograman untuk proses pengulangan sebuah sistem.
Baca Juga: 15 Film Indonesia Terbaru Siap Tayang di Bioskop Januari 2026
Dalam The Great Flood, itu dilakukan agar Jain si anak AI bisa belajar dari Anna yang memiliki emosi layaknya manusia biasa.
3. Film Tentang Hubungan Ibu-Anak

Sebenarnya, film The Great Flood menyuguhkan kisah yang emosional antara ibu dan anak. Bagaimana perjuangan dan keterkaitan emosi Anna dengan Jain.
Film ini menjadi ruang untuk memahami relasi paling hangat dalam hidup manusia, yakni hubungan antara ibu dan anak.
Bahkan dari trailer dan sinopsisnya saja, film ini seperti memberikan arti bahwa di balik air yang terus meninggi, ada kasih ibu yang tidak akan pernah surut untuk terus melindungi buah hati.
Dari ekspresi karakter Anna sepanjang film, terlihat jelas bahwa tersimpan ketakutan jika dia tidak bisa melindungi anaknya dengan baik di tengah bencana.