- Film drama psychological thriller berjudul Musuh Dalam Selimut akan tayang perdana pada 8 Januari 2026.
- Film ini bercerita tentang rumah tangga Gadis dan Andika yang terusik oleh sahabat dekat bernama Suzi.
- Karya sutradara Hadrah Daeng Ratu ini menonjolkan plot twist kuat serta akting para pemeran utama.
Suara.com - Musuh Dalam Selimut garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu menjadi salah satu film yang bikin penasaran penonton, yang akan tayang pada 8 Januari 2026.
Film ini menyuguhkan film drama psychological thriller yang dibintangi deretan aktor muda berbakat seperti Arbani Yasiz, Yasmin Napper, dan Megan Domani.
Film ini mengangkat kisah rumah tangga Gadis (Yasmin Napper) dan Andika (Arbani Yasiz) yang pada awalnya terlihat harmonis dan bahagia.
Kehidupan mereka semakin lengkap ketika Gadis mengandung anak pertama, menghadirkan harapan baru di tengah rumah tangga yang tampak sempurna.
Namun, ketenangan tersebut mulai terusik dengan kehadiran Suzi (Megan Domani), tetangga yang perlahan menjadi sahabat dekat Gadis. Suzi hadir sebagai sosok yang perhatian dan selalu siap membantu, terutama di masa kehamilan Gadis yang rentan.
Seiring berjalannya waktu, perhatian Suzi justru terasa berlebihan dan mulai menembus batas privasi. Di saat yang sama, Andika terlihat kian terseret dalam kedekatan yang janggal.
Situasi ini membuat Gadis terjebak dalam konflik batin, apakah kecurigaannya hanya dampak perubahan emosi akibat kehamilan, atau justru pertanda adanya pengkhianatan dari orang-orang terdekat?
Plot Twist yang "Meledak" di Klimaks
Baca Juga: Totalitas Akting di Musuh Dalam Selimut, Muka Megan Domani Lebam-Lebam Terkena Pukulan Yasmin Napper
Alih-alih menyajikan konflik rumah tangga standar, Musuh Dalam Selimut menawarkan lapisan cerita yang jauh lebih kompleks.
Di paruh awal, penonton diajak masuk ke dinamika rumah tangga yang semula harmonis, lalu tiba-tiba diwarnai kecurigaan.
Memasuki pertengahan film, alurnya berbelok tajam dan terasa semakin intens.

Kekuatan utama film ini terletak pada plot twist yang dibangun perlahan, lalu "meledak" di bagian klimaks.
Ide cerita yang dieksekusi pada babak akhir terasa segar dan jarang disentuh film drama Indonesia.
Penonton bukan hanya diajak menebak siapa yang bersalah, tetapi dipaksa menerima fakta mengejutkan yang membuat banyak orang bertepuk tangan usai lampu bioskop menyala.