Sayangnya, tema kuliner historis dianggap terlalu niche sehingga sulit menarik minat penonton arus utama bioskop.
Film ini hanya meraih 28.873 penonton, menjadi film Hanung dengan jumlah penonton paling sedikit di 2025.
3. Gowok: Kamasutra Jawa

Gowok: Kamasutra Jawa menjadi film Hanung paling banyak dibicarakan karena mengangkat tradisi Jawa yang jarang diulas secara terbuka.
Penayangan perdana di International Film Festival Rotterdam 2025 menegaskan kualitas artistik dan keberanian tema film ini.
Raihaanun dan Reza Rahadian menyuguhkan akting intens dalam drama cinta, dendam, dan luka lintas generasi.
Namun, muatan budaya dan seksualitas membuat film ini menuai kontroversi sekaligus membatasi jangkauan penontonnya di bioskop lokal.
Meski demikian, Gowok mencatat 463.000 penonton, menjadi salah satu film Hanung dengan capaian tinggi sepanjang 2025.
4. La Tahzan: Cinta, Dosa, dan Luka...
Baca Juga: Musuh Dalam Selimut: Kisah Pengkhianatan dengan Plot Twist yang Meledak

Diadaptasi dari kisah viral TikTok, La Tahzan mengandalkan drama perselingkuhan dan konflik rumah tangga penuh emosi.
Marshanda, Deva Mahenra, dan Ariel Tatum tampil kuat menggambarkan pengkhianatan serta kehancuran relasi keluarga.
Elemen mistis yang diselipkan memperkaya konflik, sekaligus memancing diskusi publik terkait batas moral dan spiritual.
Popularitas kisah aslinya membantu promosi film ini, meski respons kritikus terbilang cukup beragam.
Film ini meraih 878.572 penonton, nyaris menembus satu juta namun tetap belum memecahkan rekor pribadi Hanung.
Capaian empat film Hanung Bramantyo di 2025 menunjukkan bahwa nama besar saja tak selalu menjamin kesuksesan box office.