Kelas Rusak, Guru Mengundurkan Diri: Realitas Miris di SMK Al-Anshor Tangerang

Alfian Winanto Suara.Com
Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:53 WIB
  • Siswa mengangkat kursi ke atas meja di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
    Siswa mengangkat kursi ke atas meja di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
  • Siswa mengangkat kursi di samping coretan pada dinding kelas di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
    Siswa mengangkat kursi di samping coretan pada dinding kelas di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
  • Siswa menarik pintu pembatas kelas di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
    Siswa menarik pintu pembatas kelas di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
  • Siswa mengangkat kursi ke atas meja di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
  • Siswa mengangkat kursi di samping coretan pada dinding kelas di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]
  • Siswa menarik pintu pembatas kelas di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]

Suara.com - Siswa mengangkat kursi ke atas meja di SMK Al-Anshor, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). Kondisi sekolah tersebut terlantar dan sangat memprihatinkan.

Sekolah tersebut telah menghentikan kegiatan belajar mengajar tatap muka sejak Agustus 2025 akibat sarana dan prasarana yang rusak parah. Dari empat ruang kelas yang ada, hampir semuanya rusak berat, dengan sebagian lantai yang berlubang dan beberapa ruangan yang bahkan berubah fungsi menjadi gudang karena tidak terawat.

Keterhentian kegiatan belajar mengajar juga disebabkan oleh banyaknya guru yang mengundurkan diri akibat tidak menerima gaji penuh selama berbulan-bulan. Saat ini, hanya tersisa 33 siswa aktif, terdiri dari 26 siswa kelas 12 dan tujuh siswa kelas 11, sementara kelas 10 sudah tidak memiliki murid sama sekali.

Meski tidak ada kegiatan belajar, para siswa tetap datang ke sekolah untuk membantu pendistribusian program makan bergizi gratis. Dinas Pendidikan Provinsi Banten diharapkan untuk segera melakukan inspeksi dan membantu renovasi bangunan sekolah tersebut. [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa]

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI