Sering Terbangun Ketika Tidur Perburuk Mood Esok Hari

Senin, 02 November 2015 | 21:00 WIB
Sering Terbangun Ketika Tidur Perburuk Mood Esok Hari
Ilustrasi orang terkena insomnia [shutterstock]

Apakah Anda sering mengalami gangguan saat tidur sehingga harus terbangun sepanjang malam? Jika ya, maka gangguan tidur ini bisa membuat suasana hati Anda menjadi buruk keesokan paginya dibanding mereka yang memiliki durasi tidur sedikit.

Hal ini terungkap melalui temuan yang didapat peneliti Johns Hopkins Medicine di Amerika baru-baru ini. Peneliti berpendapat bahwa kerap terbangun saat tidur malam bisa menurunkan suasana hati seseorang.

Untuk mendapatkan temuan ini peneliti mengamati pengaruh tiga kondisi tidur yang dialami 62 responden penelitian. Pada kelompok pertama, peneliti memaksa responden untuk bangun tengah malam, kelompok kedua hanya diberi waktu tidur yang sedikit dan kelompok ketiga responden mendapatkan gangguan saat tidur seperti atmosfer suara yang berisik sehingga membuat mereka terbangun secara berulang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mendapatkan gangguan saat tidur malam sehingga terbangun beberapa kali mengalami penurunan suasana hati sebesar 31 persen dibanding kelompok dengan jam tidur kurang yang tingkat suasana hatinya menurun 12 persen.

"Ketika seseorang mengalami gangguan saat tidur maka suasana hati memburuk dan mempengaruhi aktivitas keesokan harinya," ujar peneliti utama Finan, Ph.D, dari John Hopskins Medicine.

Selain itu Finan juga menyebut bahwa gangguan saat tidur juga dapat mengurangi tingkat kenyenyakan seseorang saat tidur. Pada akhirnya efek ini bisa mempengaruhi tingkat energi seseorang dalam menjalani rutinitas di pagi hari berikutnya.

Mengenai penyebab dari gangguan tidur, Finan menjelaskan bahwa hal ini biasanya terjadi karena faktor lingkungan, tekanan dalam likiran, efek pengobatan dan gangguan emosional. Olahraga dan liburan menurut Finan bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi timbulnya gangguan saat tidur.

"Batasi kafein sebelum tidur. Olahraga dan liburan bisa merangsang produksi hormon oksitosin pelepas stres sehingga seseorang bisa tidur lebih nyenyak tanpa gangguan," imbuh Finan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI