"Sebenarnya orang dengan gangguan eksibisionisme justru mengalami perasaan tertekan atau distress atas gangguannya tersebut, dan hal ini bukan sekedar berasal dari perasaan tertekan karena melakukan pelanggaran norma sosial-budaya," paparnya.
Adapun kriteria seseorang mengalami gangguan eksibionisme, yakni perilaku terjadi berulang atau intens selama 6 bulan, adanya fantasi, dorongan dan perilaku yang menimbulkan gairah seksual dengan cara memamerkan alat kelamin.
"Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan tersebut, atau dorongan dan fantasi menyebabkan orang tersebut sangat menderita atau mengalami masalah interpersonal," jelasnya.