Waduh, Produk Pewarna Rambut Populer Dikaitkan dengan Risiko Kanker?

Kamis, 05 Desember 2019 | 08:10 WIB
Waduh, Produk Pewarna Rambut Populer Dikaitkan dengan Risiko Kanker?
Produk pewarna rambut dikaitkan dengan risiko kanker. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rekan penulisnya Dale Sandler menambahkan bahwa rambut yang lebih kasar dan lebih tebal juga dapat menyerap lebih banyak pewarna.

Keduanya memastikan bahwa penelitian tersebut masih berupa hipotesis. Tetapi Sandler mengatakan penting bagi para dokter untuk mengetahui perbedaannya, terutama karena perempuan kulit hitam lebih mungkin meninggal akibat kanker payudara daripada perempuan kulit putih.

Nisha Unni, seorang asisten profesor hematologi dan onkologi di University of Texas Southwestern Medical Center, menyebut temuan tersebut 'mengejutkan'. Namun ia tetap memiliki catatan bahwa perempuan kulit hitam diketahui lebih mungkin daripada perempuan kulit putih untuk mengembangkan subtipe kanker payudara terkait pewarnaan rambut dan pelurus.

Produk pewarna rambut dikaitkan dengan risiko kanker. (Shutterstock)
Produk pewarna rambut dikaitkan dengan risiko kanker. (Shutterstock)

Ia juga mencatat, meski penelitian dirancang dengan baik, tapi penelitian ini tidak dapat mengisolasi setiap faktor yang mempengaruhi risiko kanker.

Misalnya, orang cenderung terkena kanker seiring bertambahnya usia dan rambut beruban yang berkaitan dengan usia juga dapat meningkatkan seseorang melakukan pewarnaan rambut.

"Pewarna rambut mengandung lebih dari 5.000 senyawa yang berbeda ... dan formulanya terus berubah. Beberapa senyawa memiliki lebih banyak bukti untuk mendukung kemungkinan karsinogenisitasnya daripada yang lain," kata Alexandra White.

Untuk kasus kanker payudara, ia mengatakan beberapa bukti terkuat menunjuk pada senyawa amina aromatik, bahan kimia tidak berwarna dalam pewarna rambut yang telah terbukti berikatan dengan DNA dalam jaringan payudara, dan berpotensi menyebabkan kerusakan DNA yang terkait dengan kejadian kanker.

Studi ini melacak sekelompok perempuan yang relatif kecil yang sebenarnya menderita kanker, dan penyakit ini hampir tidak pernah disebabkan oleh satu hal saja. "Kita tahu bahwa banyak faktor berbeda mempengaruhi risiko kanker payudara," pungkas White.

Baca Juga: Bahan Dasar Pewarna Rambut di Salon Ini Bikin Melongo, Apa Ya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI