"Pewarna rambut mengandung lebih dari 5.000 senyawa yang berbeda ... dan formulanya terus berubah. Beberapa senyawa memiliki lebih banyak bukti untuk mendukung kemungkinan karsinogenisitasnya daripada yang lain," kata Alexandra White.
Untuk kasus kanker payudara, ia mengatakan beberapa bukti terkuat menunjuk pada senyawa amina aromatik, bahan kimia tidak berwarna dalam pewarna rambut yang telah terbukti berikatan dengan DNA dalam jaringan payudara, dan berpotensi menyebabkan kerusakan DNA yang terkait dengan kejadian kanker.
Studi ini melacak sekelompok perempuan yang relatif kecil yang sebenarnya menderita kanker, dan penyakit ini hampir tidak pernah disebabkan oleh satu hal saja. "Kita tahu bahwa banyak faktor berbeda mempengaruhi risiko kanker payudara," pungkas White.