Psikiater Irina Meliksetyan menambahkan cara seseorang merespon situasi krisis sangat tergantung pada tipe psikologis mereka.
"Lebih sulit bagi para introvert yang sudah punya rasa cemas hidup dalam stres terus menerus. Mereka sangat merasa terisolasi karena tidak bisa bertemu dengan orang-orang yang biasa mereka andalkan. Tapi untungnya sekarang kita punya teknologi -- telepon, Skype dan FaceTime. Ini membantu kita untuk tetap berkomunikasi dengan orang-orang terkasih, untuk menunjukkan belas kasihan, untuk memperlihatkan kita peduli dan mengetahui bahwa orang lain peduli pada kita," kata Irina.
5. Lakukan teknik pernapasan
Dalam serangan panik yang lebih parah, bernapas dengan benar bisa mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
"Tarik napas, dengan sangat perlahan. Lalu hembuskan napas. Lakukan sedikitnya tiga kali -- dan kita akan merasakan kecemasan berkurang perlahan-lahan. Coba untuk tetap bersikap positif, tetap tenang. Ini hanya sesuatu yang kita semua perlu lalui," imbuhnya. [VOA Indonesia]