Anak Terlambat Dapat Imunisasi, Ini Kerugiannya Menurut Dokter

Rabu, 01 Juli 2020 | 21:05 WIB
Anak Terlambat Dapat Imunisasi, Ini Kerugiannya Menurut Dokter
Ilustrasi imunisasi. (dok. Suara.com)

Suara.com - Anak usia di bawah dua tahun memiliki jadwal rutin imunisasi. Namun di masa pandemi, tak menutup kemungkinan orangtua terlambat melakukan imunisasi karena berbagai alasan.

Kabar baiknya, dokter spesialis anak rumah sakit Pondok Indah dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc mengatakan, imunisasi tetap bisa diberikan walaupun terlambat.

Caesar menjelaskan bahwa dampak terlambatnya vaksin membuat anak tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu.

"Efek negatif dari vaksin tertinggal adalah anak belum memiliki kekebalan terhadap penyakit," kata Caesar dalam webinar RSPI, Rabu (1/7/2020).

"Jadi selama rentang usia pemberian vaksin yang harusnya diberikan saat usia 1 tahun tertunda sampai usia 2 tahun, maka setahun ini anak belum memiliki kekebalan terhadap penyakit yang dicegah vaksin tersebut," tambahnya.

Walaupun diberikan terlambat, khasiat vaksin akan tetap sama. Meski begitu, Caesar menegaskan, orangtua jangan membiarkan anak terlambat mendapat vaksin.

Dinas Kesehatan Banyuwangi bersama dengan UNICEF dan tim kesehatan FKM Unair Surabaya melakukan sweeping untuk imunisasi ORI difteri di pusat perbelanjaan dan pasar di Banyuwangi, Sabtu (22/12/2018)
Ilustrasi imunisasi. (Dok. Suara.com)

"Memang vaksin sama bagusnya, tapi kalau ditunda maka anak belum memiliki kekebalan pada penyakit tersebut. Jadi tidak ada manfaatnya menunda," ucapnya.

Ia menyarankan, orangtua bisa berkonsultasi dengan dokter jika anak terpaksa menunda imunisasi. Setelah itu, dokter yang akan menentukan vaksin apa yang harus dilengkapi.

Menurut Caesar, tidak ada aturan khusus vaksin apa yang harus diberikan terlebih dahulu. Vaksin bisa diberikan sesuai rentan waktu yang seharusnya atau juga menyesuaikan kondisi lingkungan anak tinggal.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Anak Terlambat Imunisasi Bisa Dikejar Setelah Usia 1 Tahun

"Misalnya ada vaksin campak yang di berikan 9 bulan, hepatitis A usia 24 bulan. Kalau secara usia diberikan dulu vaksin campak. Tapi kalau di lingkungan si anak sedang ada wabah heparitis A tentu kita prioritaskan vaksin hepatitis A. Tapi secara teori tidak ada ketentuan vaksin mana yang harus didahulukan," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI