Divonis Kanker, Pria Ini Harus Amputasi Organ Intim!

Jum'at, 28 Agustus 2020 | 19:00 WIB
Divonis Kanker, Pria Ini Harus Amputasi Organ Intim!
Ilustrasi penis, mr p, organ intim (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Richard Stamp, seorang ayah 2 anak ini terpaksa mengamputasi organ intim atau penisnya setelah didiagnosis menderita kanker. Kini, Richard pun sedang mencari cara untuk menumbuhkan kembali organ vitalnya.

Awalnya, Richard Stamp merasakan ada benjolan di penisnya ketika pergi berlibur ke Kamboja. Tapi, ia menunggu beberapa bulan untuk memeriksakannya.

Setelah berbulan-bulan kesakitan, ia pun didiagnosis menderita kanker pada 2018. Akhirnya, ia harus mengamputasi penisnya untuk menyelamatkan hidupnya.

Selain kehilangan organ vitalnya, pria usia 54 tahun itu juga merasakan kesedihan lebih dalam karena diputus oleh kekasihnya. Richard pun mencoba mencari cara untuk tetap hidup tanpa penis.

Richard yang tinggal di London berusaha mencari cara untuk menumbuhkan kembali penisnya. Film dokumenter, Shopping For a New Penis pun memetakan perjalannya dari pertumbuhan sel induk hingga rekronstruksi.

Ilustrasi Mr P. (Shutterstock)
Ilustrasi Mr P. (Shutterstock)

Film dokumenter ini menampilkan Richard dan mantan rekannya Angie yang membahas perjuangannya. Richard mengaku sudah bersama Angie selama 2 tahun sebelum didiagnosis kanker.

Bahkan ia juga sudah menghindari berhubungan seksual sebelum didiagnosis kanker. Karena, ia tahu hubungan seks membuatnya kesakitan dan sangat rentan.

Setelah ia berhenti berhubungan seksual, ia baru didiagnosis menderita kanker di Australia. Saat itu Richard sedang bekerja di sana dan dokter menyarakannya untuk mengamputasi penis.

"Saat itu yang terlintas di pikiranku hanyalah panik. Semuanya berputar-putar dan itulah saat terburuk dalam hidupku," kata Richard dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Penyakit Mata Meningkat Selama Pandemi Virus Corona, Begini Mencegahnya

Richard sempat mencari opini kedua dengan membuat janji bersama dokter lain di St George's di Tooting, London. Di sanalah, Dr Ben Ayres, ahli bedahnya bisa menyelamatkan sebagian penisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI