Suara.com - Belanda menjadi negara Eropa terbaru yang menghadapi ancaman gelombang kedua virus Corona, setelah sempat sukses mencegah infeksi menyebar sejak bulan April.
Dilansir ANTARA, Pemerintah Belanda pada Selasa (29/9/2020), mengumumkan serangkaian aturan ketat COVID-19 di tengah gelombang kedua pandemi, termasuk menutup bar dan restoran lebih awal dan membatasi perjalanan antarkota.
Aturan tersebut, yang juga mencakup penggunaan masker lebih luas di area publik di Amsterdam dan kota besar lainnya, diberlakukan saat tingkat infeksi harian melewati puncak sebelumnya yang terjadi pada April.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan langkah tersebut tak dapat dihindari lantaran penyebaran virus yang begitu cepat.
"Langkah ini tentunya berdampak negatif bagi ekonomi," katanya melalui konferensi pers.
"Namun membiarkan virus mengganas akan memiliki dampak yang lebih dahsyat, termasuk kondisi ekonomi yang babak belur," tegasnya lagi.
Para pengusaha diminta agar stafnya bekerja dari rumah kecuali ada keperluan mendesak. Bar dan restoran harus tutup pukul 20.00 waktu setempat.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari perjalanan yang tak penting ke kota-kota zona merah, yaitu Amsterdam, Rotterdam, dan Den Haag.
Toko ritel di kota tersebut dipersilakan mengusir pelanggan yang tidak menggunakan masker.
Baca Juga: Dokter Terkemuka Perancis: Gelombang Kedua Covid-19 Tiba Lebih Cepat
Turnamen olahraga akan ditutup untuk umum dan pertemuan dibatasi hingga 40 orang, sedangkan pertemuan di rumah harus dibatasi tiga tamu saja.