Kasus Covid-19 di India Tembus 6,3 Juta, Hampir 10.000 Meninggal Dunia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 18:37 WIB
Kasus Covid-19 di India Tembus 6,3 Juta, Hampir 10.000 Meninggal Dunia
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengendalian Covid-19 di India masih jauh dari harapan, setelah laporan terbaru menyebut total kasus Covid-19 di India melampaui 6,3 juta pada Kamis (1/10/2020).

Dilansir Anadolu Agency, Kementerian Kesehatan India mengumumkan ada 86.821 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus mencapai 6.312.584.

Dalam periode yang sama, sebanyak 1.181 kematian juga tercatat di negara itu.

Sejauh ini, 98.678 pasien meninggal akibat Covid-19.

Pada Rabu, India mengumumkan bahwa bioskop diizinkan untuk beroperasi kembali mulai 15 Oktober dengan 50 persen kapasitas penonton.

India telah memberlakukan lockdown sejak Maret untuk mencegah penyebaran virus korona.

Kemudian, pada Juni, negara itu melanjutkan kegiatan ekonomi secara bertahap.

Saat ini India adalah negara dengan total kasus Covid-19 terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Indonesia Impor Obat Covid-19 dari India

Baca Juga: Dokter Ortopedi: Virus Corona Covid-19 Seperti Hantu, Tidak Terdeteksi

Meski jumlah kasus tinggi, India sejatinya merupakan salah satu pengekspor obat dan alat kesehatan terbanyak untuk Indonesia.

Bahkan baru-baru ini, perusahaan farmasi asal Indonesia, PT Kalbe Farma, TBK, mengimpor remdesivir untuk pasien Covid-19.

Obat tersebut diproduksi oleh PT Amarox Global Pharma di India dan bekerja sama dengan PT Kalbe Farma Tbk untuk proses distribusi. Untuk proses awal, Remdesifir akan diuji coba terhadap 25 pasien Covid-19 di RSUP Persahabatan, Jakarta.

Dokter spesialis paru-paru dr. Erlina Burhan M.Sc., menyampaikan, kriteria pasien yang akan diuji coba harus berusia 18 tahun ke atas.

Kemudian positif terkonfirmasi Covid-19 dan dalam kondisi berat ditunjukan dengan saturasi oksigen di bawah 94 persen juga menggunakan ventilator mekanik.

"Keluarga harus bersedia menandatangani persetujuan pasien mengikuti penelitian," jelas Erlina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI