Mereka menemukan, banyak sampel dari pasien dengan hidrosefalus yang disebabkan infeksi mengandung bakteri 'aneh', yang masuk dalam strain Paenibacillus thiaminolyticus.
Penelitian juga menemukan beberapa bayi yang menderita hidrosefalus telah terinfeksi virus umum yang disebut cytomegalovirus (CMV).

Virus ini ditemukan pada 18 dari 64 sampel darah dari bayi dengan hidrosefalus pasca infeksi dan pada 9 dari 35 bayi dengan hidrosefalus bukan karena infeksi. CMV juga ditemukan pada sampel cairan serebrospinal dari 8 bayi dengan hidrosefalus pasca infeksi.
CMV ditemukan di seluruh dunia dan dapat menyebabkan gejala serius pada bayi, seperti kerusakan otak, kejang dan gagal tumbuh.
Di sisi lain, asal muasal bakteri masih misterius. Walau mungkin ditemukan di tanah atau air, Schiff mengatakan masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti di mana bakteri hidup.
Tetapi, penelitian ini hanya menemukan kolerasi antara kedua mikroba tersebut dengan hidrosefalus, bukan penyebab.
Mereka tidak yakin bagaimana virus dan bakteri terkait satu sama lain dan apakah mereka bekerja sama untuk menyebabkan penumpukan cairan di otak atau hanya 'kebetulan' ada di sana setelah gangguan otak terjadi.