Vaksin itu dirancang untuk melatih sistem kekebalan dengan cara yang sangat tepat sasaran sehingga memberikan perlindungan yang tahan lama terhadap satu infeksi tertentu.
Tetapi proses ini juga menyebabkan perubahan yang meluas pada sistem kekebalan. Ini tampaknya meningkatkan respons terhadap infeksi lain dan para ilmuwan berharap itu dapat memberi sinyal positif dalam melawan virus corona.
Uji klinis sebelumnya telah menunjukkan BCG mengurangi kematian hingga 38 persen pada bayi baru lahir di Guinea-Bissau, sebagian besar dengan mengurangi kasus pneumonia dan sepsis.
Studi di Afrika Selatan mengaitkan vaksin dengan pengurangan 73 persen infeksi di hidung, tenggorokan dan paru-paru. Percobaan di Belanda menunjukkan BCG mengurangi jumlah virus demam kuning di dalam tubuh.
"Ini bisa jadi sangat penting secara global," kata Prof John Campbelldari Fakultas Kedokteran Universitas Exeter, kepada BBC.
Uji coba Inggris adalah bagian dari studi Brace internasional yang juga berlangsung di Australia, Belanda, Spanyol, dan Brasil, dengan total koresponden dari seluruh negara mencapai 10.000 orang.