Bisakah Pakai 2 Vaksin Covid-19 yang Berbeda? Simak Panduan CDC Berikut

Rabu, 27 Januari 2021 | 19:05 WIB
Bisakah Pakai 2 Vaksin Covid-19 yang Berbeda? Simak Panduan CDC Berikut
Ilustrasi - Tangan memegang botol vaksin dan jarum suntik, deretan kapsul dan bendera WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). (Shutterstock)

Suara.com - Vaksin Covid-19 yang diluncurkan di Amerika Serikat, Inggris Raya, Rusia, hingga China sejauh ini memerlukan dua suntikan dengan selang beberapa minggu. Lalu, biasakah dua dosis tersebut diberikan dengan merk atau jenis vaksin yang berbeda?

Melansir dari Medical Xpress, di Amerika Serikat (AS) di mana vaksin dari Pfizer dan Moderna didistribusikan, pejabat kesehatan mengatakan keduanya tidak dapat dipertukarkan atau dikombinasikan meskipun dibuat dengan cara yang sama.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperbarui panduan mereka yang menyatakan bahwa tidak apa-apa untuk memberikan vaksin manapun yang tersedia untuk suntikan kedua. Asalkan terjadi dalam situasi luar biasa seperti jenis vaksin yang sama tidak tersedia lagi. 

Dalam rekomendasi tersebut CDC menyatakan bahwa mereka masih dapat memperbarui imbauan mereka ketika ada lebih banyak informasi tersedia atau jika jenis vaksin lain diizinkan untuk didistribusikan.

Untuk vaksin Pfizer, dosis kedua direkomendasikan tiga minggu setelah yang pertama. Sementara suntikan kedua dari vaksin Moderna seharusnya dilakukan empat minggu kemudian. Namun CDC juga mengatakan bahwa dosis dapat diberikan hingga enam minggu jika tidak memungkinkan untuk memberikan dosis kedua pada interval yang disarankan. 

"Setelah mengunggah panduan awal kami, kami menerima umpan balik bahwa ada ketentuan fleksibel yang mungkin bisa membantu," kata juru bicara CDC Kristen Nordlund.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

Rekomendasi awal tentang dosis dan durasi penyuntikan vaksin tetap harus diutaman. Namun rekomendasi CDC terbaru hanya boleh dilakukan ketika ada hambatan distribusi vaksin.

"Kami tidak mau terlalu kaku sehingga menciptakan hambatan yang tidak diinginkan," kata Nordlund.

Baca Juga: Ini Daftar 10 Nama Penerima Vaksin Sinovac Perdana di Balikpapan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI