dr. Yusuf menegaskan bahwa kista ovarium bisa menimbulkan komplikasi seperti torsi ovarium, dimana kista membesar menyebabkan ovarium bergerak memutar dan menimbulkan rasa nyeri pengidapnya.
“Tidak hanya itu, kista lambat laun bisa pecah dan itu akan menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat serta perdarahan internal,” ujar dr. Yusuf.
Pengobatan pada Pengidap Kista Ovarium
Umumnya, dokter akan melakukan sesi wawancara dan pemeriksaan fisik seperti USG pelvik untuk menentukan lokasi, ukuran dan isi kista, serta melakukan laparoskopi hingga tes darah apabila dokter mencurigai adanya kanker ovarium.
Lalu apa yang perlu dilakukan untuk mengobati kista ovarium?
dr Yusuf mengemukakan ada 3 pilihan pengobatan yang dapat dilakukan, yang semuanya akan disesuaikan dengan usia pengidap, tipe dan ukuran dari kista, serta gejala yang ditimbulkan.
“Pastinya saya akan melakukan observasi, saya juga melihat apa diperlukan obat-obatan seperti kontrasepsi hormonal. Terakhir adalah melalui tindakan operasi. Itu juga terbagi dua. Operasi tanpa pengangkatan ovarium atau bila memang bersifat ganas, bisa diangkat ovariumnya saja, atau ovarium, rahin beserta tuba falopi. Semua itu kembali lagi tergantung tingkat keparahannya,” jelasnya.
Ada beberapa cara agar perempuan terhindar dari kanker organ reproduksi, yaitu menerapkan pola hidup sehat, seperti hindari pemakaian narkoba dengan jarum suntik, serta pola kehidupan seksual berisiko yang meningkatkan penyakit dan kanker organ reproduksi. Rutin melakukan pap smear dan HPV DNA test setiap 3 tahun sekali, rutin memeriksakan diri ke dokter yang berkompeten meski tidak ada keluhan minimal 1 tahun sekali, memerhatikan pola siklus haid apa ada perubahan pola siklus haid, perdarahan di luar siklus haid bahkan keluarnya cairan abnormal yang menjadi tanda kanker dari rahim.
Perhatikan bentuk/ kontur badan terutama daerah sekitar perut, benjolan abnormal pada perut yang membesar harus diwaspadai sebagai salah satu gejala kanker ovarium.
Jika Anda terdeteksi memiliki tumor atau kanker, cari informasi sebanyak mungkin agar pengobatan dapat dilakukan pada sumber yang kompeten dan dapat dipercaya. Pengobatan alternatif yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya hanya akan membuang waktu, biaya dan dapat membuat kondisi lebih parah sehubungan dengan kemampuan sel kanker yang progresif invasi atau menyebar ke organ lain.
Meski kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang dengan sendirinya. Anda perlu berhati-hati jika kista ovarium memiliki ukuran besar karena dapat menyebabkan nyeri perut bawah atau panggul (pelvik) yang dapat menyebar ke punggung bawah belakang, rasa penuh atau berat, konstipasi, rasa kembung mulas, nyeri saat berhubungan intim, mual bahkan muntah. Apabila Anda mengalami gejala seperti itu segera kunjungi dokter agar mendapatkan pertolongan dengan segera.
Baca Juga: 4 Mitos Kista Ovarium, Kondisi yang Dialami Aurel Hermansyah