Suara.com - Pemerintah Vietnam akan memperketat pembatasan, di tengah lonjakan kasus baru Covid-19.
Dilansir ANTARA, pembatasan warga dan pengetatan perbatasan dilakukan ketika kasus baru mencapai lebih dari 6.000 selama tujuh hari berturut-turut.
Setelah sukses menahan laju sebaran virus cukup lama selama pandemi, Vietnam menghadapi rekor kenaikan infeksi harian sejak terjadi lonjakan kasus pada akhir April.
Vietnam melaporkan 6.559 kasus baru COVID-19 pada Rabu, sehingga totalnya mencapai lebih dari 120.000 sejak awal pandemi.
Sekitar 450.000 orang di negara berpenduduk 98 juta jiwa itu telah divaksinasi penuh, menurut data resmi.
![Pengendara motor mengenakan masker saat berkendara melewati Opera House di Hanoi, Vietnam, Kamis (23/4/2020). [AFP/Manan Vatsyayana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/24/23549-pengendara-motor-vietnam.jpg)
Pemerintah telah menerapkan pembatasan ketat terhadap pergerakan warga di sepertiga luas wilayah negara itu, termasuk pusat bisnis Kota Ho Chi Minh di selatan dan ibu kota Hanoi di utara.
"Hanoi akan memberlakukan aturan yang lebih ketat di kawasan-kawasan berisiko tinggi untuk melawan wabah," kata ketua kota Chu Ngoc Anh dalam sebuah pernyataan.
Otoritas di Kota Ho Chi Minh mengatakan kota mereka mungkin perlu memperpanjang periode jaga jarak sosial hingga satu atau dua minggu setelah 1 Agustus ketika kasus infeksi terus meningkat.
Akibat wabah yang meluas, Majelis Nasional, lembaga legislatif negara itu, memutuskan untuk mempersingkat masa sidang di Hanoi selama tiga hari yang berakhir pada Rabu.
Baca Juga: Luhut: Teknik Tracing Jadi Kunci Deteksi Penyebaran Covid-19
Pihak berwenang telah bergegas untuk mengisolasi sementara ruang pertemuan dan melakukan tes pada jurnalis yang meliput acara penutupan setelah ditemukan satu kasus suspek COVID-19, kata sejumlah saksi.