Dr Hassanian-Moghaddam menambahkan, “pasien juga ragu-ragu atau menolak untuk menyatakan bahwa mereka minum alkohol. Jadi dokter bisa langsung bertanya kepada pasien secara rahasia, dan pasien harus jujur sehingga diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat dilakukan dan korban jiwa serta efek samping yang parah dapat dihindari.”
Mengingat kurangnya kesadaran dan tantangan diagnostik, pendidikan untuk dokter dan juga masyarakat sangat penting untuk mengurangi kematian dan untuk lebih memahami beban penyakit ini di banyak negara.
“Alkohol banyak macamnya, misalnya di Filipina ada ethanol, methanol, dan isopropyl yang cukup banyak digunakan. Alkohol ini memiliki berbagai jenis tanda dan gejala. Karena itulah MSF berusaha meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan masyarakat ini dan menekankan kepada para klinisi untuk selalu waspada terhadap keracunan metanol,” tambah Dr Lim tentang pentingnya kesadaran untuk menyelamatkan nyawa.
“Perubahan kebijakan, mendatangi ke orang yang tepat, menunjukkan konsekuensi medis dari pengabaian penyakit ini, dan menjelaskan bahwa secara klinis seorang pasien yang mencari perawatan medis karena keracunan alkohol harus dilihat sebagai pasien yang membutuhkan perhatian medis untuk menyelamatkan hidup sangat penting. Jika ada satu pasien, berarti ada banyak di masyarakat yang membutuhkan perawatan penyelamatan jiwa,” kata dr Lim.