"Kami berharap menemukan bahwa jumlah aktivitas fisik sedang-kuat yang lebih tinggi, seperti olahraga akan menghasilkan kinerja latihan puncak yang lebih baik," kata Nayor dikutip dari Fox News.
Tapi, Nayor dan tim penelitinya terkejut melihat bahwa aktivitas fisik dengan intensitas yang lebih tinggi juga lebih efisien daripada berjalan dalam meningkatkan kemampuan tubuh untuk mempertahankan tingkat pengerahan tenaga yang lebih rendah.
Bahkan, mereka juga tidak yakin jumlah langkah kaki per hari akan berdampak pada tingkat kebugaran puncak atau tidak.
Namun, mereka menemukan jumlah langkah kaki per hari terkait dengan tingkat kebugaran yang lebih tinggi dalam kelompok studinya. Apalagi, temuan ini konsisten di seluruh kategori usia, jenis kelamin dan status kesehatan.
Ahli jantung Boston Medical Center mencatat bahwa penelitian ini juga menunjukkan bahwa banyak efek negatif dari duduk dan tidak aktif secara fisik.
Menariknya, mereka menemukan bahwa peserta dengan nilai aktivitas tinggi pada satu penilaian dan nilai rendah pada objek lainnya selama 8 tahun memiliki tingkat kebugaran yang setara.
Nayor berharap penelitian ini bisa memberikan informasi yang berguna untuk meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan secara keseluruhan.