Para peneliti juga menemukan bahwa risiko seseorang mengembangkan multiple sclerosis menurun ketika seseorang semakin tua. Mononukleosis pada anak remaja juga dikaitkan dengan peningkatakan risiko multiple sclerosis di masa mendatang, terlepas mereka memiliki faktor risiko riwayat keluarga yang menderita penyakit serupa atau tidak.
Mononukleosis adalah penyakit menular yang paling sering menyebar melalui cairan tubuh, termasuk air liur. Virus Epstein-Barr (EBV) adalah penyebab paling umum dari mononukleosis menular, tetapi virus lain juga bisa menyebabkan penyakit tersebut.
Multiple sclerosis adalah penyakit sistem saraf pusat yang tidak bisa diprediksi, mulai dari yang relatif jinak hingga menghancurkan. Apalagi, sekarang ini belum ada obat untuk multiple sclerosis, meskipun beberapa obat telah mendapat persetujuan Food and Drug Administration AS.