"Tidak ada bukti menunjukkan bahwa Korea Utara memiliki akses vaksin yang cukup untuk melindungi penduduknya dari Covid-19. Korea Utara telah menolak jutaan dosis vaksin AstraZeneca dan Sinovac yang ditawarkan oleh program Covax yang dipimpin WHO," kata Amnesty International Peneliti Asia Timur Boram Jang dalam sebuah pernyataan.
Pada bulan Februari, Covax dilaporkan mengurangi jumlah dosis yang dialokasikan ke Korea Utara karena negara tersebut gagal mengatur pengiriman apa pun.