![Ilustrasi alergi pada anak. [Shutterstock/GOLFX]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/03/24/o_1aek9omdt165m1qll5d1s8o1328a.jpg)
Alergi termasuk penyakit yang sering terjadi pada bayi. Biasanya disebabkan karena udara kotor maupun cuaca. Kondisi itu sebenarnya umum terjadi pada bayi karena sistem kekebalan tubuhnya belum berfungsi optimal.
Itu sebabnya bayi tetap rentan alami alergi, meskipun orangtuanya tidak memiliki riwayat penyakit tersebut. Pada artikel tanya dokter kali ini, dokter spesialis anak Lucia Nauli Simbolon akan menjawab seputar alergi pada bayi juga cara penanganannya.
5. Dokter: Kurangi Risiko Anak Alergi dengan Konsumsi Serat yang Cukup

Alergi merupakan merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak. Makanan menjadi salah satu faktor pemicu anak alergi.
Meski alergi sering kali merupakan faktor keturunan yang tak bisa dihindari, menurut dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), konsumsi serat yang cukup dapat mengurangi risiko alergi pada anak.
6. Ayah dan Ibu Punya Alergi, Anak Berisiko 80 Persen Mewarisinya

Risiko alergi, baik terhadap makanan ataupun benda-benda lain, bisa diturunkan kepada anak dari orangtua langsung.
Baca Juga: Berbeda, Ciri Batuk Alergi dengan Batuk Biasa
Apalagi jika kedua orangnya memiliki jenis alergi yang sama, maka risiko penurunan alergi kepada anak sebesar 80 persen.